Realitasonline.id | Pemilu 2024 WhatsApp akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ITC Watch, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Siberkreasi.
Dalam peluncuran suatu rangkaian workskop literasi digital di 8 Kota berjudul 'Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat'.
Workshop itu mencakup bagaimana cara yang dilakukan masyarakat untuk menemukan misinformasi di aplikasi berpesan.
Baca Juga: Undang-Undang Kesehatan Diklaim Jadi Payung Hukum yang Kuat, IDI: Di Luar Nalar
Seperti WhatsApp untuk verifikasi atau memeriksa dengan organisasi pemeriksaan fakta IFCN langsung dari WhatsApp.
Kemudian, untuk mencegah dari penyebarannya dengan mengetahui pesan yang ditandai sudah atau diteruskan.
Kemudian, diteruskan berkali-kali, batas penulisan pesan, ataupun dengan memblokir serta melaporkan pesan yang sangat mencurigakan.
Baca Juga: Siap-siap Kaya Raya dan Rezeki Lancar, Ustaz Adi Hidayat: Baca 2 Surah Ini Saat Salat Tahajud
"WhatsApp berinvestasi dalam mengedukasi pengguna dengan tools untuk mendapatkan informasi terverifikasi serta menemukan informasi yang salah ketika menjelang Pemilu," kata Public Police Manager WhatsApp, Esther Samboh yang dilansir dari viva.co.id.
Menurutnya, itu merupakan suatu kelanjutan serta upaya literasi digital perusahaan yang ada di Indonesia.
Kemudian, bisa juga menjangkau lebih dari 8 juta orang dalam kurun 3 tahun karena adanya pelatihan serta workshop yang bekerja sama dengan ICT Watch dan Kominfo.
Samuel A, selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo mengatakan bahwa literasi digital merupakan pengetahuan dasar yang wajib dimiliki masyarakat terutama ketika menjelang Pemilu.
"Untuk itu kita perlu bangun perisai penangkal hoaks dengan literasi digital, berpikir kritis, dan cek fakta," ujar Samuel.