Medan - Realitasonline.id | wartawan yang menyampaikan kritik melalui pemberitaan, diharapkan harus bersifat membangun (konstruktif) dan objektif disertai dengan solusi.
Harapan ini Kapolda Sumut Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH, SIK, MSi saat menerima kunjungan silaturahmi Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumut H. Farianda Putra Sinik, di Mapoldasu, Jumat kemarin (17/11/2023)
"Setiap pemberitaan yang disajikan media massa harus obyektif, berdasarkan fakta dan berimbang. Hal itulah yang membedakan media massa dengan media sosial," kata Kapoldasu.
Baca Juga: Penjualan Honda Terus Meningkat, Mobilio Ternyata Masih Laku Keras
Didampingi Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kapoldasu menegaskan, pihaknya tidak anti terhadap kritik disampaikan wartawan melalui pemberitaan.
Namun kritik tersebut harus bersifat membangun. Dengan adanya kritik yang membangun, maka institusi negara akan semakin kuat.
"Ibaratnya, kita ini besi dan kritik itu adalah palu. Kalau besi sering dipukul dengan palu, lama-lama akan menjadi pisau, tajam. Jadi, jelas bahwa kritik itu harus punya tujuan yang baik agar kita semakin kuat," tegas Kapoldasu.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani Terpilih Jadi Ketua PW Fokal IMM Raih Suara Terbanyak
Sementara Ketua PWI Sumut H. Farianda Putra Sinik menyampaikan apresiasi kepada jajaran Poldasu, telah berhasil memberantas aksi begal dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Sumatera Utara.
"Narkoba itu sumber kejahatan termasuk begal dan lainnya. Dulu, kita takut keluar malam. Sekarang, Alhamdulillah aksi begal sudah jauh berkurang," ujar Farianda.
Saat diterima Kapoldasu, Farianda didampingi Wakil Ketua PWI Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan Amrizal, Wakil Ketua PWI Bidang Kerjasama Proklamasi Naibaho, Ketua Seksi Organisasi David Swayana serta Ketua Seksi Hukum dan HAM Josmarlin Tambunan.
Baca Juga: Gerakan Cerdas Digital Indonesia Hadirkan 600 SLTA di Sumut Ikuti Kompetisi Sains dan Robotik 2023
Terkait pemberitaan yang tidak obyektif, Farianda menegaskan, wartawan harus memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik. Setiap wartawan wajib mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) telah ditetapkan Dewan Pers.