Medan, Realitasonline.id | Dewan Kehormatan Pprovinsi Persatuan Wartawan Indonedia (DKP PWI) Sumut peduli wartawan dalam penguatan etika profesi mewujudkan jurnalisme berkualitas melalui pelatihan jurnalistik, digelar Senin (11/12/2023) di Hotel Grand Ina Medan.
Pelatihan jurnalistik tersebut dibuka Asisten Administrasi Umum Setdaprovsu Ir Lis Andayani Siregar mewakili Pj Gubernur Sumut menyebutkan, wartawan atau jurnalis merupakan warga terdepan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui tugas jurnalistik.
Pj Gubernur melalui sambutan tertulisnya menyebutkan, jurnaslistik tidak bisa berdiri sendiri, tapi semua pihak termasuk pemerintah dengan media harus saling bersinergi dalam menyampaikan informasi melalui berita-berita yang akurat, tentunya dengan etika jurnalistik.
Dalam penyampaian informasi, Pj Gubernur berharap wartawan tidak membuat informasi hoax atau berita propaganda yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Baca Juga: WASPADA! Ini 4 Produk Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya Menurut BPOM
Karena itu, Pj Gubernu Sumut mengajak media untuk meningkatkan indeks kemerdekaan pers Sumatera Utara berdasarkan supremasi huhuk, karena Sumut saat ini berada pada urutan 28 dari 33 provinsi. "Padahal tokoh PWI berasal dari Sumut, tapi indeks kebebasan pers urutan 28," ujar Lis.
Ketua DK PWI Pusat Sasongko Tedjo mengapresiasi DKP PWI Sumut, karena yang pertama di Indonesia melakukan kegiatan setelah Kongres PWI Bandung, ini menunjukkan orang-orang Sumut memiliki kreativitas cukup baik. Disini juga terlihat dari tokoh-tokoh PWI cukup banyak bersal dari Sumut. Seperti CH P Bangun saat ini menjabat Ketua PWI Pusat menggantikan Atal S Depari yang juga berasal dari Sumut.
Dalam kesempatan itu, Sasongko juga menyebutkan, pers saat ini sedang tidak baik-baik saja, karena target mencapai audiensi (pembeli dan pembaca) menurun, sehingga secara otomatis akan mempengaruhi produsen media pers, khususnya surat kabar tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir: UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Jadi Kunci Perkuat Ekosistem UMKM
Namun demikian, tambahnya, kondisi itu tidak mempengaruhi mewujudkan profesional jurnalisme yang berkualitas. Karena pers itu tidak profesional tanpa etika jurnalis atau di PWI lebih dikenal dengan KEJ (Kode Etik Jurnalistik).
"Jika etika jurnalis dilakukan, wartawan tidak perlu kuatirkan adanya hambatan dan larangan kebebasan pers dan insha Allah aman semua," ujarnya.
Menurut Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik SE mengatakan, etika pers sangat penting bagi wartawan dan harus ditaati dan dilaksanakan. Karena itu PWI Sumut terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, wawasan dan etika profesi wartawan termasuk terkait kode etik jurnalistik melalui UKW (Uji Kompetensi Wartawan).
Baca Juga: Kendalikan Diri Dengan Terapi Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Cemas
Hingga saat ini, kata Farianda, PWI Sumut sudah melaksanakan kegiatan UKW lima kali dan dua kali lagi akan disusul pelaksanaannya. Bagitulah pentingnya UKW bagi wartawan.