Karena, lanjut Farianda, sehebat apapun wartawan jika tidak beretika, tidak ada gunanya. Untuk itu, PWI selalu menanamkan kepada wartawan bahwa etika profesi jurnalis sangat penting. "Etika itu mahkota bagi profesi wartawan harus dilakukan," tambahnya.
Sebelumnya Ketua DKP PWI Sumut Drs Muhammad Syahrir M.I.Kom melaporkan kegiatan pelatihan jurnalistik bertemakan penguatan etika profesi mewujudkan jurnalistik berkualitas diikuti sekira 100 peserta dari pengurus PWI Sumut, mahasiswa dan unsur intelektual perguruan tinggi.
Baca Juga: Terbukti Terima Gratifikasi dan Lakukan Pencucian Uang, Rafael Alun Dituntut 14 Tahun Penjara
Selain peningkatan kualitas, katanya, PWI Sumut melalui DKP selaku punggawa etik para anggotanya, berkewajiban mensosialisasikan sekaligus memberi pemahaman terhadap regulasi dan aturan di PWI melalui Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Kode Prilaku Wartawan (KPW) serta Peraturan Dasar-Peraturan Rumah Tangga (PD-PRT) PWI yang baru disahkan dalam Kongres PWI Bandung tahun 2023.
Dalam pelatihan ini, tambah Syahrir, DKP menghadirkan beberapa narasumber, Ketua DK PWI Pusat Sasongko Tedjo dan Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristanto (Wapemred Harian Kompas) untuk membahas perkembangan pers nasional , sekaligus hal-hal yang terkait dengan KEJ, KPW dan PD-PRT, juga narasumber lainnya H Sofyan Harahap dan War Djamil SH.
Baca Juga: Pencegahan Obesitas Pada Anak Sejak Dini
Dalam kesempatan itu, dilakukan penandatangan MoU antara DKP PWI Sumut dengan beberapa mitra kampus perguruan tinnggi, seperti STIKP Medan, UMSU dan Unimed. (Rmi)