Baca Juga: Bupati Deli Serdang Pengganti Ashari Tambunan Terkesan Diabaikan ASN
Dia mengatakan, operasional bus listrik ini merupakan pertama kali di Medan. Satu koridor bus listrik ini, ungkapnya, merupakan percontohan. Karena itu, sebutnya, masih menggunakan lima atau enam unit bus listrik.
“Lima atau enam bus itu sudah bisa kita setting time schedule-nya, pada jam sibuk per lima belas menit dan di luar jam sibuk atau sepi per setengah jam,” ungkapnya seraya mengatakan, bus listrik ini menjamin kenyamanan penumpang.
Pengoperasian angkutan massal modern ini non Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Baca Juga: Intensitas Hujan Riskan Longsor Susulan, Banjir Bandang Rusak 7 Rumah 1 Mushola
“Ini murni hasil kolaborasi dari kawan-kawan. Misalnya, hari ini saya berada di J-City, koordinasi dengan pemilik J-City. Dan pihak J-City memberi support, bukan hanya memberi izin J-City sebagai titik awal keberangkatan bus, namun juga siap membangun halte di sini,” ujar Iswar seraya mengatakan, keberadaan titik pemberhentian di lokasi ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya.
Owner J-City, Sulaiman Chow, membenarkan pihaknya memberikan dukungan terhadap operasional bus listrik ini. Pihaknya tidak hanya memberikan izin tempat pemberhentian di J-City, namun juga membangun halte.
“Sebagai pengembang kita harus mendukung program Pemko Medan, karena kita ada di Kota ini,” tegas Sulaiman. (AY)