Erris juga memaparkan tentang edukasi publik, media berperan penting dalam mengedukasi publik tentang hak-hak mereka dalam Pilkada dan bagaimana cara berpartisipasi yang benar.
Kerja sama dengan Bawaslu memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat sesuai dengan regulasi dan tidak menyesatkan.
Dengan adanya sinergitas, Bawaslu dan media dapat bekerja sama untuk meningkatkan transparansi dalam setiap tahapan Pilkada.
Baca Juga: Diduga Gegara Arus Pendek dari Rice Cooker, Rumah Warga di Batu Bara Hangus Terbakar
Media dapat mengungkapkan setiap proses yang terjadi, sehingga publik dapat memantau dan memberikan masukan, yang pada akhirnya meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan Pilkada.
Erris juga mengisyaratkan tentang perlunya pencegahan Konflik Pilkada sering kali menjadi ajang yang rentan terhadap konflik.
Dengan sinergitas antara media dan Bawaslu, potensi konflik dapat diminimalkan melalui pelaporan yang berimbang, pencegahan penyebaran hoaks, serta penyebarluasan informasi yang menenangkan dan mendamaikan masyarakat.
Baca Juga: Gelar Simulasi Sispamkota, Begini Jurus Kapolda Sumut Atur Keamanan Pilkada 2024
Kesimpulan pemaparan Ketua SMSI Sumut ini sangat bernas menggambarkan kolaborasi yang erat antara media dan Bawaslu Sumut akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk Pilkada yang aman, tertib, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ini adalah kunci untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.
Narasumber lainnya pada kegiatan ini dari akademisi yakni Robert Tua Siregar yang juga tampil prima dalam kesempatan ini menyampaikan enam aspek dalam berkomunikasi. (AL)