Realitasonline.id| MEDAN - Rektor Unimed Prof Baharuddin mengajak wisudawan agar menjadikan peristiwa wisuda sebagai titik awal perjuangan baru dalam mengimplementasikan kemampuan dan skill yang sudah dimiliki selama studi di Unimed.
"Gelar akademik dan keahlian yang telah saudara peroleh harus menjadi modal utama agar saudara mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk berkiprah, dan berkarya dalam meniti karir meraih kesuksesan hidup," kata Rektor Unimed.
Semoga apa yang saudara raih setelah menempuh serangkaian aktivitas akademik dan non akademik di kampus yang kita banggakan ini, dapat mengantarkan saudara ke gerbang kesuksesan menyongsong masa depan yang gemilang dan dapat membahagiakan kedua orang tua dan keluarga, ucapnya lagi.
Pidato ini disampaikan Prof Baharuddin dihadapan 1.680 wisudawan lulusan Unimed di Gedung Auditorium PTN pada Rabu (21/8/2024).
Menyesal
Pidato Prof Baharuddin ini agaknya berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.
Sejumlah lulusan UNIMED mengaku menyesal dengan gelar akademik yang telah diraih selama empat tahun kuliah di kampus tersebut.
Seperti yang dikemukakan Oya, warga Paya Geli Kabupaten Deliserdang mengaku ijazah Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman dari UNIMED yang dimilikinya hanya jadi penghuni lemari di rumahnya.
"Sayangnya, tidak ada lapangan pekerjaan untuk Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman di Sumatra Utara, karena tidak ada SMA di Sumut yang butuhkan Guru Bahasa Jerman," kata Oya yang masih menganggur dan nyambi jadi Ojol (ojek online).
Cerita Santi lain lagi. Warga Kampung Aur Medan Polonia ini juga masih menganggur. "Hahaha...masih nganggur Bang, ngelamar kerja sering ditolak karena gak sesuai jurusan," katanya kepada awak media.
Baca Juga: UNIMED Lakukan Pembohongan Publik, Fakultas Kedokteran tak Penuhi Syarat?
Santi mengaku adalah lulusan Unimed dari pugram studi PLS (Pendidikan Luar Sekolah. Jurusan tersebut tidak banyak memiliki lapangan kerja, sementara melamar di CPNS formasinya juga sangat sedikit.
"Saya juga gagal di CPNS," ucapnya.
Samsu, lulusan D4 Manajement Konstruksi UNIMED juga mengaku menyesal menyandang gelar akademik tersebut.