Realitasonline.id - MEDAN | Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Jumat (24/1/2025), menggelar aksi dengan cara mengunci akses keluar dan masuk ke kampus II Jalan Willem Iskandar itu.
Akibatnya ratusan mahasiswa dan dosen terkurung. Aksi kunci pagar ini dilakukan di saat akhir jam perkuliahan sekira pukul 17.30 Wib.
Seluruh akses keluar masuk pada gerbang utama dikunci oleh mahasiswa. Sementara petugas keamanan kampus (Satpam) hanya berdiri terpaku tak berdaya menghalangi aksi mahasiswa.
Ketika itu terlihat ketegangan antara sejumlah dosen dan mahasiswa, karena tidak bisa keluar kampus.
Bukan hanya mahasiswa, ratusan pelajar Madrasah Aliyah Laboratorium (MAL) UINSU juga ikut terkurung karena sekolah mereka berada di lingkuan kampus.
Dosen dan mahasiswa sangat menyayangkan aksi pengunjukrasa karena tidak menunjukkan sifat terpuji.
"Mereka tidak tau urusan kami di luar. Ada yang mau jemput anak sekolah, ada yang tugas tausiah," ujar salah seorang dosen.
Tapi pengunjukrasa terkesan tidak memperdulikan hal itu. Mereka tetap bertahan mengunci pagar sebelum pihak rektorat memberikan penjelasan tentang tuntutan mahasiswa.
Sikap petugas keamanan kampus juga disayangkan karena tidak mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan banyak orang.
Tuntutan Mahsiswa
Salah seorang pengjukrasa mengaku semester VII mahasiswa Fakultas Syariah mengatakan aksi mereka adalah menuntut penurunan uang kuliah tunggal (UKT).
Mereka juga mempertanyakan jadwal pembayaran UKT terlalu cepat karena dilakukan sebelum mahasiswa menyelesaikan Ujian Akhir Semester.