"Jadi kita (orang tua) itu harus paham bagaimana membimbing mereka, mendidik mereka dari segi agama dan pergaulan. Kita bisa hadir bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sahabat bagi anak-anak kita untuk menjaga keharmonisan hubungan orang tua dan anak," harapnya.
Ia juga berharap dalam kegiatan ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran tentang peran strategis perempuan, terutama anggota DWP dalam mendidik anak-anak sebagai penerus pembangunan.
"DWP siap bersinergi melalui program kerja yang menyentuh persoalan sosial, siap mendukung visi misi Bapak Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Wakil Gubernur Sumut Bapak Surya untuk berkolaborasi menuju Sumut yang unggul, maju dan berkelanjutan," katanya.
Sebagai narasumber pada seminar tersebut, Herlina Sri Hastuty selaku Psikolog mengatakan, konflik antara orang tua dan anak adalah hal yang umum terjadi dalam proses tumbuh kembang. Konflik bisa timbul akibat adanya perbedaan pandangan, nilai, atau harapan antara orang tua dan anak.
Baca Juga: Opsen Pajak Kendaran Ancam Industri Otomotif, Apalagi Beban Pajak Meningkat Tajam
Untuk itu penting bagi kedua pihak mengatasi konflik yang terjadi dengan membangun komunikasi, rasa empati, sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi harmonis
"Setiap generasi memiliki karaterisrik yang berbeda, tantangan orang tua di era modern semakin komplek, kemajuan teknologi dan perubahan sosial begitu cepat. Orang tua perlu lebih banyak menjadi ‘tempat pulang’ dari pada ‘hakim’ untuk mengatasi perbedaan dan memperkuat hubungan orang tua dan anak," jelasnya