medan

Harga Beras Merangkak Naik, Bobby Nasution Segera Gelontorkan 15.700 Ton Beras Lewat Operasi Pasar

Kamis, 21 Agustus 2025 | 23:18 WIB
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengikuti Rapat Koordinasi Pembangunan Ekonomi Makro bersama Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti dan Perum Bulog di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu malam (20/08/2025). (Realitasonline.id/Kominfo Sumut/YT Hariono)

Realitasonline.id - MEDAN | Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution gerak cepat segera menggelontorkan 15.700 ton beras murah melalui operasi pasar.

Langkah ini diambil untuk mengendalikan harga beras di pasaran, sehingga harga beras kembali normal dan terjangkau masyarakat.

Hal itu dikatakan Bobby Nasution dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Ekonomi Makro, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perum Bulog di aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas gubernur,  Rabu (20/8/2025) malam. Hadir juga para kepala daerah se-Sumut.

Baca Juga: Diperjuangkan Bersama Anggota Komisi IV DPR RI TA Khalid, Haji Mukhlis Letakkan Batu Pertama Pembangunan Pompanisasi di Peudada Bireuen

Bobby Nasution mengatakan saat ini Pemprov Sumut telah berkomunikasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam upaya pengendalian harga beras.

Melalui operasi pasar di seluruh kabupaten/kota secara serentak diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok ini.

"Jadi gambaran umumnya saya sampaikan, ada 15.700 ton beras yang akan dibagikan untuk intervensi pasar dari Bulog. Bisa dijual dengan harga maksimal Rp13.100. Kita sudah ada MoU dengan Bulog untuk operasi pasar ini," ujar Bobby.

Dari angka tersebut, lanjutnya, pihak Bulog menargetkan adanya operasi pasar di tiap daerah kabupaten/kota se-Sumut, setiap bulannya. Sehingga diharapkan para kepala daerah diminta menyiapkan skema untuk membuka pasar murah di beberapa tempat.

Baca Juga: Bupati Langkat Apresiasi Poldasu dan Polres Langkat Ungkap 429 Kasus Narkoba

"Kalau masing-masing ambil 500 ton, sudah bisa kita operasi pasar. Kita buat serentak sekaligus di seluruh daerah. Tinggal untuk skemanya, ada kerja sama atau MoU antara Pemkab/Pemko dengan Bulog," jelas Bobby.

Selain itu dari beberapa komoditi yang disebutkan mengalami kenaikan harga, padahal produksinya dari Sumut.

Penyebabnya antara lain karena hasilnya didistribusikan ke luar provinsi seperti Riau dan Aceh. Sehingga kebutuhan di Sumut sendiri mengalami kekurangan.

Senada dengan itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto pun menilai dukungan dari pemerintah daerah dapat mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat. Secara otomatis juga akan mampu membuat harga lebih stabil.

Penyaluran juga dilakukan melalui pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, gerai pangan binaan pemerintah daerah, BUMN yang bergerak di bidang pangan, Koperasi/gerai Instansi pemerintah lainnya, Rumah Pangan Kita (RPK) serta swalayan/toko ritel modern.

"Dengan memaksimalkan penyaluran beras SPHP itu, membuat target 600 ton per hari, sudah terealisasi untuk mempercepat sampai ke masyarakat," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB