Realitasonline.id - MEDAN | Hama lalat buah pada tanaman jeruk momok yang menakutkan bagi petani buah di Sumatera Utara. Hal ini menjadi persoalan yang sangat serius.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menaruh perhatian besar terhadap persoalan ini. Dia pun semakin serius menangani hama lalat buah terutama pada tanaman jeruk.
Data, pengendalian hama dan membantu menyelesaikan masalah petani jadi fokus penanganan lalat buah dalam waktu dekat ini, kata Gubernur Bobby Nasution.
Baca Juga: Bangganya Ibu ini Jamunya Sudah Diminum 2 Kali oleh Wali Kota Medan, Rico Waas: Mantap
Dia meminta kepada daerah kabupaten yang memiliki perkebunan jeruk antara lain Karo, Simalungun, Dairi, Pakpak dan Tapanuli Utara, menyiapkan data akurat terkait lahan dan jumlah petani.
Sehingga Pemprov Sumut bisa membuat kebijakan yang tepat. Kemudian, mengimplementasikan penanganan lalat buah dengan menggunakan teknologi dan konsep dari PT Agrari. Dan yang terakhir, terkait pendanaan petani jeruk yang saat ini mengalami masalah yang cukup kompleks.
“Itu tiga hal yang perlu kita kerjakan, masing-masing sudah ada porsinya mana yang dikerjakan pemerintah daerah, mana yang dikerjakan provinsi dan mana bagian mitra kita, action-nya harus tepat, terutama data karena kita akan bergerak dari situ,” kata Bobby Nasution usai Rakor Produksi dan Hilirisasi Komoditas Jeruk di Kantor Gubernur Sumut, Senin (25/8/2025).
Menurut Bobby, Pemprov Sumut akan melakukan intervensi langsung dalam satu bulan ke depan penanganan hama lalat buah jeruk. Harapannya, agar metode yang telah di konsep ini bisa berjalan dengan baik.
“Semua kegiatan ini harus dikerjakan dengan benar-benar di lapangan, dibuat programnya, legalitas, kita akan intervensi satu bulan ke depan,” kata Bobby Nasution.
CEO PT Agri Robertus Theodore mengatakan, permasalahan yang banyak dialami petani jeruk saat ini adalah masalah pendanaan.
Tidak sedikit petani jeruk yang terlilit hutang, sehingga kebunnya terbengkalai atau beralih ke tanaman lainnya.
“Tidak sedikit petani jeruk yang benar-benar kesulitan, mereka terlilit hutang, tidak bisa mengajukan ke bank karena pembayaran yang mandek, jeruk-jeruk mereka juga mengalami kerugian, kita bersama Pak Gubernur ingin menyelesaikan masalah ini,” kata Robertus.
Robertus bersyukur Bobby Nasution punya perhatian besar pada jeruk asli dari Sumatera Utara.
Dia berharap skema yang telah mereka terapkan di kawasan Liang Melas Datas (LMD), Karo, bisa diimplementasikan di daerah-daerah yang memiliki perkebunan jeruk.