Realitasonline.id - Medan | Geopark Kaldera Toba menerima green card (kartu hijau) dari jaringan UNESCO (organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB) Global Geopark, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termasuk Wakil Ketua DPRD Sumut Dr Sutarto MSi.
Diketahui, status green card untuk Geopark Kaldera Toba ditetapkan pada sidang komite eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania Chile, Sabtu (6/9/2025).
Status green card tersebut telah berubah setelah sebelumnya Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning 2023 lalu. Pemberian green card tersebut, tentu tidak terlepas kerja-kerja aktif Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Baca Juga: Bupati Samosir Apresiasi Peran Gubsu Peroleh Green Card Geopark Kaderal Toba
Menanggapi hal tersebut, wakil rakyat Sumatera Utara Sutarto menjelaskan, pihaknya optimistis pemberian green card itu, disamping menjadi angin segar bagi pariwisata Sumut.
Menurutnya hal itu harus menjadi dorongan spirit dan penguatan komitmen semua pihak terkait, terus bekerja keras berbenah dalam peningkatan pelayanan kepariwisataan.
"Saatnya pariwisata Sumatera Utara bangkit dan kita inginkan bersama pariwisata ini menjadi salah satu penyumbang PAD yang besar bagi pembangunan Sumut," ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Green Card GM BP Kaldera Toba: Kerja Keras Semua Pihak
Sutarto menjelaskan, seluruh lapisan masyarakat beserta stakeholder wajib memperhatikan warisan geologi, keanekaragaman hayati, serta tradisi budaya yang membentuk identitas masyarakat lokal di sana.
"Kita akan terus melakukan edukasi untuk menumbuhkan pemahaman terkait pentingnya konservasi alam dan budaya setempat," imbuhnya.
Sutarto juga mengungkapkan, pentingnya gotong royong berkolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Baca Juga: Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Green Card, Berhak Sandang Status UGGp
Sehingga, potensi keindahan alam dan budaya yang ada di kawasan Danau Toba bisa bermanfaat dan memeberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya. "Termasuk digitalisasi, kemudahan aksesibilitas, informasi dan hospitality yang memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat," pungkasnya.(mis)