“Saya belajar mandiri, disiplin, dan mencintai Al-Qur’an. Setiap hari kami diajak untuk memahami makna ayat, bukan hanya menghafalnya. Di sini, saya merasa dekat dengan Allah dan lebih tahu arah hidup saya,” tuturnya.
Pimpinan Pesantren Wakaf Tahfidz Qur’an Ummat Annajah Sumut, Ustadz H. Syahrul Nasution menuturkan bahwa pesantren ini hadir sebagai bentuk wakaf pendidikan untuk membentuk generasi cinta Al-Qur’an dan siap berkhidmat untuk umat.
“Kami ingin mencetak para hafiz yang bukan hanya kuat hafalannya, tapi juga tangguh akhlaknya, cerdas pikirannya, dan luas pengabdiannya. Semua santri dibina dengan nilai keikhlasan, kebersamaan, dan semangat dakwah,” jelasnya.
Baca Juga: Menteri Nusron Wahid: Santri Berjihad Lewat Karya dan Inovasi
Dikatakannya, Pesantren Wakaf Tahfidz Qur’an Ummat Annajah Sumut kini terus berkembang dengan berbagai program unggulan, seperti Tahfidz 30 Juz, kajian Tafsir dan Hadits, serta Pelatihan Kewirausahaan Santri. Disamping pelajaran umum lainnya, para santri juga didorong untuk aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah masyarakat.
Selain itu, kini Tahfid Qur'an Ummat Annajah, sedang membangun satu pondok pesantren khusus diperuntukkan putri yang kini telah berjalan sekitar 30 persen. Dibangun persis diseberang jalan dari pondok pesantren putra.
“Kami bersyukur banyak pihak yang mendukung melalui wakaf dan donasi pendidikan. Setiap kebaikan yang ditanam di pesantren ini, insya Allah menjadi amal jariyah,” tambah Ustadz Syahrul.
"Dengan semangat Mewakafkan Diri untuk Al-Qur’an dan Umat, Pesantren Wakaf Tahfidz Qur’an Ummat Annajah Sumut menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan berbasis wakaf diharapkan mampu melahirkan generasi Qur’ani yang siap memimpin dengan ilmu dan iman", pungkasnya.(IW)