Ditambahkan Zakiyuddin Harahap, melalui inovasi tranformasi tapai ubi ini kita dorong UMKM agar terus maju dan berkembang. Hal ini juga berdampak untuk ketahanan pangan kita.
"Jika tahun sebelumnya SDGs Action Award Kota Medan hanya meraih juara enam, semoga tahun 2025 ini kota Medan bisa jadi juara satu,” harap Zakiyuddin dihadapan perwakilan dari Tim Verifikasi Wulan Pasaribu, Section Head Operasi PT Surveyor Indonesia Cabang Medan Sandy Surya Winata dan segenap Pimpinan Perangkat Daerah diantaranya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Medan HM Sofyan, Kepala Bappeda Ferry Ichsan dan Kadis Kominfo Arrahmaan Pane
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Medan Ferri Ichsan menyampaikan sejak ikut SAA pada 2022, Kota Medan terus berbenah hingga meraih peringkat ke-6 nasional tahun lalu dengan predikat The Advocator.
Baca Juga: UKW PWI Sumut Digelar 24 hingga 26 November, Pertarungan Para Bintang
“Inovasi tapai ubi ini berasal dari program Satu Kecamatan Satu Sentra Kewirausahaan (Sakasanwira) di Medan Tuntungan. Kini, tapai ubi menjadi simbol ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Program unggulan ini juga berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs", kata Ferry Ichsan.
Melalui inovasi ini, Kota Medan menegaskan dirinya bukan hanya kota besar, tapi juga kota yang terus bertransformasi untuk masa depan yang berkelanjutan.(AY)