Realitasonline.id | Rencana besar penggabungan Nissan dan Honda yang digadang-gadakan dapat melahirkan produsen mobil terbesar keempat di dunia resmi gagal.
Pembicaraan merger kandas tahun ini akibat perbedaan syarat yang sulit dijembatani.
Honda menginginkan struktur di mana Nissan menjadi anak perusahaan, namun opsi tersebut dianggap berpotensi “melukai harga diri” Nissan.
Baca Juga: Triton 2025 Dikabarkan Punya “Hidden Boost Control”Mode Performa Tersembuny, Simak
Selain itu, terdapat keraguan mengenai bagaimana fasilitas produksi global dan pusat R&D kedua perusahaan dapat saling melengkapi.
Meski demikian, perundingan kini kembali dibuka, namun dengan ekspektasi yang jauh lebih realistis dan fokus pada satu pasar utama, Amerika Serikat.
Pasar Amerika Utara merupakan wilayah paling penting bagi Honda maupun Nissan dari segi volume.
Keduanya juga telah memiliki jaringan produksi besar di wilayah tersebut.
Nissan memproduksi Altima, Pathfinder, hingga Rogue di pabrik Canton, Mississippi.
Sementara Honda memiliki cakupan yang lebih luas dengan fasilitas di Ohio, Indiana, dan Alabama, memproduksi model seperti CR-V, Accord, dan beberapa varian Civic.
Baca Juga: Motor Honda Vario Zoomer Style Mark II ala Katros Garage, Hasil Modifikasi dari Honda Vario 125
Namun tekanan ekonomi akibat tarif era pemerintahan Trump, kebutuhan modal besar untuk elektrifikasi.
Persaingan ketat dari produsen Tiongkok seperti BYD membuat keuntungan mereka tertekan.(***)