Dukungan PLN pada kebutuhan daya smelter di Indonesia, tak lepas dari komitmen PLN untuk terus mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik di tanah air dari hulu ke hilir. Sejauh ini, puluhan smelter yang bermitra dengan PLN diperkirakan akan membutuhkan daya sebesar 6.761 MVA. Di hilir, PLN juga turut mendukung kebutuhan suplai listrik pabrik baterai mobil listrik.
Secara terintegrasi, perkembangan industri baterai akan menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik tanah air yang pada akhirnya selaras dengan program Electrifying Lifestyle PLN. PLN juga telah menyiapkan stasiun isi daya oleh mobil listrik di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT ATS Edy Santy pun menyampaikan itikad perusahaannya mendukung visi Indonesia menjadi negara produsen baterai yang berkiblat pada energi ramah lingkungan. Pabrik yang menggelontorkan total investasi sebesar USD 600 juta ini rencananya dibangun dalam dua tahap.
"Bersama dengan PLN, pabrik kami yang pertama 4x36 MW, dan tahap kedua dengan penambahan yang sama. Seluruhnya menggunakan energi terbarukan melalui produk yang menjadi unggulan PLN saat ini yaitu REC," imbuh Edy.
Dengan terwujudnya investasi PT ATS di Sulawesi tengah, khususnya di KEK Palu, Edy optimis dapat berkontribusi dan memberikan efek positif bagi perekonomian dan masyarakat di sekitar Palu. Selain serapan tenaga kerja, beroperasinya smelter ini akan berdampak kepada pendapatan negara maupun pemerintah daerah, serta mendorong munculnya pusat perekonomian baru. (AY)