Kondisi sangat jorok terlihat dari kamar mandi dan kamar rawat inap,padahal untuk fasilitas ini tiap tahun Pemda menganggarkan anggaran milyaran rupiah,dana tersebut di duga jadj ajang memperkaya diri oknum pejabat di RSUD dan kroni- kroninya.
Kuasa Penguna Anggaran (KPA) RSUD Cut Meutia, Suryadi, yang dikonfirmasi Wartawan menyebutkan, pihak nya tidak mengetahui secara pasti soal berapa Anggaran yang di tender untuk biaya pengadaan makan Pasien, juga KPA sendiri tidak mengetahui siapa rekanan dan perusahaan yang menang dalam proyek pengadaan makanan pasien tersebut.
Menurut Suryadi,pihaknya memang sebagai KPA dalam proyek itu,namun tidak tahu persis menyangkut anggaran dan juga sistem penanganan kegiatan tersebut.
"Saya memang Kpa,tapi yang lebih mengerti adalah PPTK ,nanti akan saya koordinasikan dulu dengan PPTK,berapa anggarannya dan siapa rekanannya," sebut Suryadi berkilah seraya meminta agar wartawan tidak memberitakan kasus nya.
Namun saat disinggung besarnya anggaran yang di alokasikan untuk pengadaan Makanan Pasien dan Cleaning Service, KPA RSUCM mengiayakan besarnya anggaran yang di kucurkan.
Memang anggarannya cukup besar, tapi saya tidak ingat lagi,katanya. Lebih lanjut ia menyampaikan soal menu makanan yang di berikan kepada pasien Rawat Inap, ia menyampaiakan hal itu sesuai dengan masukan para ahli Gizi sesuai dengan pemyakit di derita oleh pasien, artinya makanan yang di berikan sangatlah bervariasi tergantung diagnosa penyakit.
Namun diakhir wawancara, pihak KPA menyampaikan kepada wartawan agar berita ini tidak dulu diberitakan, apalagi menulis namanya sebagai KPA."kalau abang msu beritakan kasus dugaan korupsi di RSUD Cut Meutia jangan abang tulis nama saya ya,"pintanya.
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia-Aceh Utara melalui Humasnya Jalaluddin yang dikonfirmasi Sabtu (25/12) pagi membenarkan kondisi rumah sakit tipe- tersebut yang kupak-kapik.