Jika dibiarkan, maka tumpukan sampah bambu itu semakin menggunung karena di wilayah tersebut juga akan menciptakan longsor rumpun bambu lain akibat meningginya air sungai. Apalagi jika dampak curah hujan yang tinggi.
Didampingi Laudin, Erwin dan Darmi, Jabarudin mengaku sejak Rabu (29/12) pagi, belum ada upaya untuk melakukan pembersihan sampah bambu tersebut. Biasanya ada tim yang turun ke lokasi untuk melakukan pembersihan, soalnya masyarakat tidak memiliki alat khusus untuk menanggulangi besarnya rumpun bambu tersebut.
“Kalau cukup dengan parang saja, mungkin dari kemaren warga sudah bisa bergerak cepat untuk mengambil tindakan. Namun, untuk rumpun bambu sebesar ini butuh peralatan lain yang lebih cepat agar lebih maksimal proses pembersihan,” tuturnya.
Untuk itu, Jabarudin berharap dalam dua hari ke depan sampah bambu tersebut bisa diatasi oleh Tim terkait yang menanggulangi persoalan tersebut. "Semoga saja harapan kami ini segera ditanggapi baik ditingkat kecamatan maupun di kabupaten," demikian Jabarudin. (ZAL)