Setelah pengungkapan ini terekspose di berbagai media, terpantau di kedai-kedai ,pembicaraan paling serius terkait kasus asusila, bahkan mengalahkan pembahasan judi togel termasuk kejahatan narkoba.
Wah sepertinya daerah Taput telah 'Dihutur' kasus asusila. Untunglah aku tidak sebagai seorang ayah tiri, celoteh yang lain disalah satu kedai yang dikunjungi penulis.
T. Hutagalung salah seorang warga Tarutung berharap, saatnya pihak pemerintah, pimpinan agama, tokoh adat tokoh masyarakat tiap desa bersinergi membuat satu terobosan agar kasus asusila tidak terulang.
Apakah mencuatnya kasus asusila pertanda lunturnya moral sebagian warga. Mari kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang.
Haruskah dibiarkan, tentu tidak sama sekali, mendesak dilakukan sinergitas pemerintah daerah, aparat hukum, lembaga DPRD, lembaga agama lembaga adat dalihan natolu, pemerintahan desa, yang ada di Tapanuli Utara.
Ada banyak lembaga gereja seperti HKBP, HKI, GKPI,Katholik serta sekte-sekte lain yang belakangan ini tumbuh dan berkembang di daerah Taput termasuk pemuka agama muslim.
Peran pemuka agama mendesak memberikan saran dan masukan kepada pemerintah daerah terhadap langkah dan tindakan apa yang diambil secara bersama-sama sehingga kedepannya kasus asusila serta penyakit masyarakat lainnya seperti judi,miras, narkoba,prostitusi (juminarsi) setidaknya boleh ditekan bila pun tidak terkikis habis sama sekali.
