Belitung Timur - Realitasonline.id Tim Penggerak PKK Kabupaten Belitung Timur menggelar berbagai Lomba Kreasi dan Inovasi dalam rangka Gerakan Keluarga Indonesia Dalam Peningkatan Kualitas Pengelolaan Ekonomi, Senin(16/10/2023).
Dalam even yang di gelar oleh Tim Penggerak PKK,sayangnya tidak terlalu ramai peserta yang ikut lomba tersebut.
Adapun lomba-lomba yang di laksanakan seperti Lomba Pembuatan Pembuatan Vlog,Kader Aku Hatinya PKK Fashion Show Pakaian Adat Belitong Lomba Memasak Buter,Rumah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS).
Baca Juga: TGB Zainul Majdi dan Ganjar Pranowo Nonton Bareng MotoGP Mandalika 2023
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Beltim Purwenda Puspitasari mengatakan seharusnya lomba yang di gelar pada rangkaian peringatan HUT RI ke - 78.
Namun karena banyaknya aktifitas Desa dan Kecamatan maka diundur ke Oktober 2023, kata Puspitasari.
Ditambahkannya,jadi lomba dilaksanakan oleh tiap-tiap Pokja PKK.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Kaca Film Mobil Terbaik untuk Perlindungan Maksimal
"Hari ini kita melaksanakan Lomba Fashion Show,Penilaian Vlog sama masak Buter keladi,lomba-lomba lainnya sudah kita laksanakan beberapa waktu lalu," jelas Wenda saat Lomba Fashion Show Baju Adat Belitong di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim.
Istri Bupati Beltim Burhanudin ini mengaku kecewa lantaran tidak banyak peserta yang ikut dalam kegiatan lomba.
Dia pun mencontohkan Lomba Fashion Show Pakaian Adat Belitong yang hanya diikuti oleh 6 pasang peserta.
Baca Juga: Inilah 7 DAFTAR PEMBALAP yang mengalami kecelakaan pada MotoGP Mandalika 2023
istri Bupati selaku Dewan Pembina PKK Kabupaten Beltim saat di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan, mengatakan Gerakan PKK harus senantiasa tetap eksis dengan diiringi pengembangan kualitas sumber daya manusia,sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh keluarga dan masyarakat.
"Saya menaruh harapan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan berbagai tantangan yang semakin kompleks,terutama terkait isu perempuan dan anak di Kabupaten Beltim seperti tingginya angka pernikahan anak,tingginya angka anak putus sekolah,hingga ke persoalan stunting," ujar Ida. (HY)
