Jakarta - Realitasonline.id | Kartu Prakerja yang merupakan program andalan Presiden Jokowi tampaknya sudah di ujung tanduk. Bagaimana tidak, Presiden Jokowi yang sebentar lagi habis masa jabatan belum tentu program tersebut diteruskan oleh presiden selanjutnya.
Program Kartu Prakerja yang dirancang untuk mengatasi kesiapan tenaga kerja di Indonesia itu menelan biaya yang tidak sedikit.
Dalam implementasinya, Kartu Prakerja memberikan berbagai macam pelatihan yang bisa diikuti peserta baik secara luring maupun daring.
Baca Juga: BAHAYA! Pemula Wajib Tahu, Ternyata Ini 5 Kesalahan Memakai Softlens
Melihat masa jabatan Presiden Jokowi yang sebentar lagi habis, lantas kalau Anies Baswedan terpilih jadi Presiden Indonesia bagaimana ya nasib Kartu Prakerja?
"Jadi prinsipnya adalah semua hal yang baik, dirasakan bermanfaat, yang dirasakan oleh masyarakat luas sebagai program yang membantu itu tentu akan berkelanjutan karena itu adalah tugas dari negara," jelas Anies Baswedan seperti ditulis CNBC Indonesia, Kamis (9/11/2023).
"Kalau yang baik ya kita tingkatkan, kalau bermanfaat ya kita tingkatkan," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Kembalikan Roh Jurnalistik Profesional, Kejari Padangsidimpuan dan SMSI Jalin Kolaborasi
Namun begitu, Anies Baswedan akan mereview terlebih dahulu bagaimana kinerja Kartu Prakerja tersebut.
Dan ia tegas mengatakan apabila dinilai tidak bermanfaat signifikan tentu Anies Baswedan akan menghapus Program Kartu Prakerja.
Baca Juga: Doakan Perjuangan Rakyat Palestina, PW GP Ansor Sumut Salat Gaib, Begini Kata Adlin Tambunan
"Jadi tidak serta merta dihilangkan, jadi ada hal yang dirasa kurang bermanfaat atau tidak bermanfaat itu mungkin harus dihentikan. Namun ada hal yang hari ini dirasa kurang, belum ada, lalu dibuat lah hal baru," kata Anies Baswedan.
"Hal yang ditingkatkan, dikoreksi, yang tidak dilanjutkan, dan yang hal baru yang harus ditingkatkan, jadi semua yang baik akan diteruskan," pungkas mantan Mendikbud tersebut. (IP)
