Bekasi - Realitasonline.id | Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1. Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengingatkan masyarakat agar memilih pemimpin tidak berdasarkan sogokan. tidak berdasarkan sogokan.
Namun Cak Imin tidak mempermasalahkan jika masyarakat hanya menerima uang sogokan tanpa terpengaruh soal pilihan politik.
Hal ini Cak Imin sampaikan saat kampanye dihadapan Pemimpin Majelis Taklim Se-Kabupaten Bekasi di Tambun Selatan, Senin (18/12/2023).
"Mengubah nasib tidak bisa sendiri-sendiri. Kalau kita disogok supaya tidak ikut barisan AMIN, itu namanya sendiri-sendiri. Dapat seratus ribu lumayan tapi ingat perubahan nasib tidak terjadi. Lebih baik kalau disogok, dikasih orang supaya milih yang lain, terima saja sogokannya tapi jangan pilih kemauannya," ujar Cak Imin.
Cak Imin menyampaikan agar masyarakat tidak takut meski telah menerima uang sogokan dari para calon.
Sebab di tempat pemungutan suara hanya berada seorang diri. Dia juga meminta pendukungnya untuk konsisten dalam memilih.
"Yang penting di TPS itu rahasia, tidak ada yang lihat kecuali Allah. Jangan sampai kalau sudah di TPS nanti ketakutan 'waduh saya tadi udah nerima duit, sembako dari calon lain. Tapi hati saya AMIN' sampaikan dalam hatinya 'saya terima itu dalam rangka supaya tidak dikejar-kejar'. Tapi bismillah, saya nyoblos AMIN biar selamat," jelas Cak Imin.
Baca Juga: Usai Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Dirinya Nyaman Dengan Golkar
"Lah lalu bagaimana yang dikasih? yang dikasih saya yang tanggung jawab kepada Allah Swt karena itu tidak benar. Jadi yang penting kuatkan hati, kuatkan iman, untuk tetap memilih AMIN. Jadi kalau di TPS di buka sebelah kiri nomer? yang penting nomer satu," imbuhnya.
Cak Imin juga meminta pendukungnya untuk mencoblos nomor satu. Dia berkelar jika mencoblos dua atau tiga akan membuat surat suara menjadi tidak sah.
Baca Juga: Mahfud MD di Minta Mundur Dari Menkopolhukam, ini Respon PDIP
"Kalau nyoblos dua atau tiga itu nggak sah, nyoblosnya harus satu. Nyoblos dua, tiga, tidak sah. Kalau diliat 'wah lubangnya dua nggak sah'. Jadi kalau masuk TPS harus nyoblos yang? satu. Nyoblos dua tidak sah, nyoblos tiga tidak sah. Coblos yang nomer satu," pungkasnya.
(ZUF)
