Realitasonline.id I Terkadang kita sering mendapati seseorang sewaktu di ajak bicara terkesan tidak jujur dalam mengatakan yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Anda menangkap orang ini dalam berbagai kebohongan yang kecil maupun besar.
Aimee Daramus, PsyD, psiologis klinis berlisensi mengungkapkan, kebanyakan orang sesekali berbohong, namun beberapa orang lebih sering berbohong dan bahkan melakukannya secara tidak sadar. Terkadang kebohongan itu acap kali membuat jengkel orang disekitarnya baik keluarga, teman, atau sahabat. Dilansir dari very well mind, ada dua jenis kebohongan yang perlu untuk kita ketahui.
- Kebohongan Non Patologis (Kebohongan Normal atau Alami)DUA JENIS
Kebohongan non patologis merupakan pilihan untuk berbohong sesekali, baik demi kepentingannya sendiri maupun demi keuntungan orang lain. Misalnya berbohong kepada orang lain agar perasaannya tidak tersakiti oleh kebenaran yang akan disampaikan. Kendati kebohongan normal sejatinya tidak berbahaya karena bukan dengan sengaja menipu atau menyakiti hati orang lain.
Namun, kebanyakan orang, memiliki cara lain untuk menyampaikan fakta yang terjadi tanpa harus disertai dengan kebohongan dalam menjalankan tanggung jawab dan hubungan sehari-hari.
Baca Juga: Punya Sifat Bohong !! Inilah Caranya Agar Berhenti Berbohong.
- Kebohongan Kompulsif atau Patologis
Berbohong secara kompulsif atau patologis merupakan kebohongan yang dilakukan sejak masa kanak-kanak untuk mengatasi atau melindungi diri mereka sendiri. Mereka mungkin telah berbohong terlalu banyak dan terlalu lama sehingga hal itu menjadi kebiasaan yang tidak dapat dihentikan sehingga setelah mereka dewasa kebiasaan itu pun terus dilakukan.
Kebohongan patologis berbeda dari jenis kebohongan lainnya karena pada kebohongan patologis seseorang berbohong berkali-kali dalam sehari dan telah berlangsung setidaknya selama enam bulan.
Jika seseorang mau menerima pengobatan, strategi seperti terapi bicara dan terapi perilaku kognitif (CBT) mungkin dapat membantu mereka mempelajari alasan mereka berbohong dan mulai berupaya mengubah perilakunya. Misalnya, mereka mungkin mengidentifikasi emosi dan keadaan tertentu yang memicu mereka berbohong.
Baca Juga: 7 Cara Terbaik Mendekati Tipe Keperibadian Introvert, Jangan Asal-asalan Apalagi Kepo
Seperti kebohongan bermasalah lainnya, kebohongan patologis bisa terjadi tanpa disadari dan tanpa hasil yang jelas. Namun, bisa juga dimaksudkan untuk memanipulasi orang lain. Sebab seseorang yang berbohong secara patologis mungkin berbohong untuk membangun status dalam kelompok sosialnya dan membangun reputasinya.
Meskipun kebohongan patologis bukan merupakan diagnosis tersendiri, hal ini dapat menjadi karakteristik orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu, seperti gangguan kepribadian antisosial, narsistik, serta orang yang memiliki sifat psikopat.
-Baca Juga: 4 Sifat Alami yang Dimiliki Seorang Introvert, Kaum Ekstrovert Wajib Paham
Ingatlah kebiasaan yang telah terbentuk sejak lama tidak mudah untuk dirubah. Namun berusahalah untuk memperbaiki kebohongan terlebih dahulu dengan bersikap jujur, lalu maju terus dengan niat untuk melakukan yang lebih baik di masa depan. Ingatkan diri Anda tentang manfaat kejujuran bisa menjadikan hubungan lebih baik ke depannya. ***