realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (25/1/2024) harga kopi Vietnam melanjutkan kenaikannya di tengah kekhawatiran tentang terbatasnya pasokan.
Di mana para petani di dataran tinggi tengah, daerah penghasil kopi terbesar di Vietnam, menjual biji kopi dengan harga 73.000-75.000 dong (US$2,97-US$3,05) per kg, naik dari 71,000-72,900 dong pada minggu lalu.
“Harga telah naik karena para petani menahan diri untuk menjual biji kopi mereka ke pedagang untuk mengantisipasi harga yang lebih tinggi akibat ketegangan Laut Merah dan rendahnya persediaan kopi di London,” kata seorang pedagang yang berbasis di kawasan kopi.
“Banyak eksportir merasa kesulitan mendapatkan cukup kopi untuk memenuhi kontrak yang mereka tandatangani.”
Pedagang lain mengatakan, para petani masih memiliki sekitar 70% biji kopi yang dipanen pada musim tanam tahun 2023-2024.
Kontrak berjangka Robusta bulan Maret pada hari Rabu ditutup US$25 atau 0,8% lebih tinggi pada US$3.207 per ton.
Setelah mencapai level puncak sebelumnya pada US$3.254 – tertinggi sejak bentuk kontrak saat ini mulai diperdagangkan pada bulan Januari 2008.
Di Indonesia, kopi premium Robusta Sumatera naik pada minggu ini, juga karena terbatasnya pasokan.
Biji kopi Robusta Sumatera ditawarkan dengan harga premium US$500-US520 untuk kontrak Februari-Maret minggu ini, dibandingkan dengan harga premium minggu lalu sebesar US$500.
Seorang pedagang mengatakan, preminya melebar menjadi US$500 pada minggu ini dari US$450 pada minggu lalu.
Tren tersebut "akan berlanjut untuk sementara waktu, setidaknya sampai perkiraan panen raya pada bulan April dan Juni."***