Ini Dia Gejala Seseorang Mengidap Mythomania ‘Penyakit Berbohong’, Apakah Kamu Salah Satunya?

photo author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 23:46 WIB

REALITASONLINE.ID | Kondisi mental di mana seseorang cenderung berbohong secara kompulsif tanpa alasan yang jelas disebut Mythomania penderitanya disebut mythomaniacs. Orang yang mengalami mythomania ini biasanya percaya sepenuhnya pada kebohongannya dan mungkin menciptakan cerita-cerita yang tidak nyata untuk mendukung kebohongannya.

Mereka sering disebut sebagai pembohong patologis. Pembohong patologis dapat membuat cerita-cerita yang melibatkan fantasi atau khayalan, dan mereka akan memadukan fakta-fakta yang tidak nyata ke dalamnya agar terlihat meyakinkan.

Seiring waktu, kebohongan ini dapat menjadi pola perilaku yang sulit dihentikan. Gejala–gejala mythomania dapat mudah dikenali dari prilaku sehari-hari dari penderitanya antara lain sebagai berikut:

  • Mythomaniacs sering kali berbohong dalam hal-hal kecil atau tanpa alasan yang jelas seperti untuk mendapatkan simpati orang lain atau hanya untuk keuntungan tertentu.
  • Saat menghadapi situasi stres atau kecemasan, mythomaniacs akan lebih cenderung melakukan kebohongan
  • Jika melihat seseorang yang cenderung mengatakan sesuatu dengan melebih-lebihkan, menambahkan detail atau menambahkan elemen dramatis tanpa alasan yang jelas mungkin saja itu menjerumus ke arah mythomania
  • Mythomania sering menceritakan kebohongan dengan rinci dan hati-hati, menciptakan cerita yang terstruktur dan konsisten sehingga membuat orang lain yakin akan kebohongannya
  • Kebohongan yang mereka ciptakan terasa meyakinkan menjadikan mereka memanipulasi alam bawah sadar mereka dan cenderung mempercayai kebohongan yang mereka ucapkan dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya berbohong.
  • Mereka terus meyakini bahwa apa yang mereka katakan adalah benar dan berusaha meyakinkan orang lain bahwa itu benar.
  • Mythomania seringkali memainkan peran sebagai korban atau pahlawan dalam cerita mereka, mendramatisir peristiwa dan peran mereka di dalam cerita yang ciptakan.
  • Untuk mendukung kebohongan lama, mythomaniacs dapat menciptakan kebohongan baru yang terkait dengan cerita sebelumnya untuk terus meyakinkan kebohongannya
  • Ketika kebohongannya terungkap, mereka dapat menunjukkan perilaku penuh kebencian dan permusuhan.
  • Mereka tidak menunjukkan rasa bersalah, penyesalan, atau tegang setelah melakukan perilaku berbohong.
  • Mythomaniacs umumnya mungkin tidak menunjukkan reaksi fisik seperti wajah memerah atau berkeringat saat berbohong.
  • Meskipun kebohongannya terbongkar, mythomaniacs mungkin tidak menunjukkan penyesalan atau pengakuan kesalahan.

 

Gejala-gejala ini bisa merugikan hubungan personal dan sosial mythomaniac, dan penanganan profesional mungkin diperlukan untuk membantu mereka mengatasi masalah ini Meskipun alasan di balik mitomania tidak selalu jelas, beberapa faktor yang mungkin berperan dalam pengembangan kondisi ini termasuk masalah psikologis, trauma masa kecil, atau gangguan kepribadian. Orang yang mengalami mitomania mungkin merasa perlu untuk menciptakan realitas palsu untuk mengatasi ketidakamanan atau masalah emosional yang mereka hadapi.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Azzura Meiva Hanandita

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X