Realitasonline.id | Orang dengan tipe kepribadian ESFJ bakalan mengalami 3 fase dalam perjalanan kehidupannya.
Dalam menjalani 3 fase tersebut, ESFJ ini memiliki Perasaan Ekstravert (Fe) sebagai fungsi dominan, Penginderaan Introvert (Si) sebagai fungsi tambahan, Intuisi Ekstravert (Ne) sebagai fungsi tersier, dan Berpikir Introvert (Ti) sebagai fungsi inferior.
Pada Fase I, ESFJ lebih fokus pada pengembangan dan penggunaan fungsi dominannya yaitu Extraverted Feeling (Fe).
Hal ini bisa membuat ESFJ terlihat tidak fleksibel dan keras kepala, karena penilaian mereka belum diseimbangkan oleh fungsi tambahan dan tersiernya.
Mereka cenderung langsung mengambil kesimpulan tanpa mempertimbangkan faktor lainnya.
Di sisi lain, ESFJ juga cenderung menganggap dirinya dan kehidupannya cukup serius sejak usia yang relatif muda.
Mereka memiliki dorongan untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan.
Baca Juga: Dari Semua Laki-Laki yang Dites, Hanya 0,5 Persen Masuk Kategori INFJ, Simak Ulasannya
Namun, meskipun ISFJ dan ESFJ sama-sama memanfaatkan fungsi Perasaan Ekstravert (Fe), ISFJ lebih mementingkan persepsi dunia (Si) dan tidak terlalu menganggap hidup begitu serius seperti ESFJ pada Fase I.
Kemudian, pada Fase II, ESFJ mulai mengeksplorasi fungsi tambahan dan tersiernya serta mengalami konflik antara fungsi dominannya dan inferiornya.
Kekuatan preferensi fungsi inferior mereka, Introverted Thinking (Ti), mulai menegaskan dirinya dan memainkan peran yang lebih menonjol.
Baca Juga: Kamu yang Mana? Kepribadian Introver, Ekstrover atau Ambiver?