MBTI: Sains atau Pseudosains? Menelisik Klaim Kepribadian Populer

photo author
- Jumat, 9 Februari 2024 | 21:15 WIB
MBTI itu berdasarkan sains bukan ya? (Freepik)
MBTI itu berdasarkan sains bukan ya? (Freepik)

Realitasonline.id | Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah alat pengukur kepribadian yang populer digunakan untuk memahami diri sendiri dan orang lain.

Namun, pertanyaan tentang status ilmiahnya sering muncul. Mari kita bahas lebih dalam apakah MBTI dapat dianggap sebagai sains atau pseudosains.

Baca Juga: Memahami Intuisi dalam MBTI: Perbedaannya dengan Sensing

Argumen MBTI sebagai Sains:

  • Teori Kepribadian Carl Jung: MBTI berdasarkan teori kepribadian Carl Jung, seorang psikologis analitik ternama.
  • Penelitian pendukung: Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara tipe MBTI dan karakteristik individu, walaupun penelitian lanjutan masih diperlukan.
  • Alat bantu pengembangan diri: MBTI digunakan untuk pengembangan diri, pengenalan diri, dan komunikasi antarpribadi.

Baca Juga: Selalu Mengedepankan Logika! Ini Dia 7 Cara Tipe Kepribadian MBTI INTP Mengatasi Hubungan dan Pasangan yang Toxic

Argumen MBTI sebagai Pseudosains:

  • Validitas dan Reliabilitas: Kritik utama MBTI terkait keabsahan dan keandalan hasil tes. Keakuratan pengukuran dan konsistensi hasil tes dipertanyakan.
  • Generalisasi berlebih: MBTI mengelompokkan individu ke dalam 16 kategori, berpotensi mengabaikan variasi dan kompleksitas kepribadian manusia.
  • Tidak didasarkan pada metode penelitian ilmiah yang ketat: Kritikus menilai pengembangan MBTI tidak mengikuti metodologi penelitian ilmiah yang ketat.

Baca Juga: Mengenal Arti Thinking dalam MBTI Psikologi : Mengutamakan Logika Dibanding Perasaan

MBTI belum memenuhi standar sains yang ketat. Meskipun berdasarkan teori psikologi dan memiliki beberapa penelitian pendukung, kritik terkait keakuratan, generalisasi, dan metode pengembangannya perlu dipertimbangkan.

Menggunakan MBTI dengan bijak:

  • Pahami keterbatasan MBTI. Jangan menganggapnya sebagai alat diagnostik yang akurat.
  • Gunakan MBTI sebagai alat eksplorasi diri dan komunikasi, bukan sebagai label yang membatasi.
  • Jangan mengandalkan MBTI untuk memahami orang lain secara mutlak.(Ayaa)***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alia Rohali

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X