realitasonline.id - Pada perdagangan Selasa (13/2/2024) harga emas spot terjebak dalam kisaran yang ketat .
Investor menahan diri untuk tidak membuat taruhan besar menjelang laporan inflasi Amerika Serikat (AS).
Yang dapat memberikan perspektif baru mengenai seberapa cepat dan seberapa besar The Fed dapat memangkas suku bunganya tahun ini.
Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot datar di US$2.020,28 per ons troi pada pukul 0134 GMT, diperdagangkan dalam kisaran ketat US$3.
Sementara, harga emas berjangka AS hampir tidak berubah pada US$2.033,90 per ons troi.
Dengan, total volume perdagangan diperkirakan akan tipis karena pasar China dan Hong Kong tutup selama liburan Tahun Baru Imlek.
Harga emas batangan ditutup melemah 0,2% pada hari Senin’ (11/2), setelah sempat tergelincir ke level terendah lebih dari dua minggu di US$2.011,72 per ons troi.
Kini, semua perhatian tertuju pada data indeks harga konsumen (CPI) AS bulan Januari yang akan dirilis hari ini.
Ekonom Wall Street memperkirakan, CPI secara tahunan akan naik 2,9%, turun dari 3,4% pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
CPI inti juga diperkirakan akan memperlambat pertumbuhannya secara tahunan di bulan Januari menjadi 3,7%, dari 3,9% di bulan sebelumnya.
Trader melihat, peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Mei sebesar 62%, berdasarkan aplikasi Interest Rate Probability LSEG, IRPR.
Di tempat lain, harga platinum spot datar di US$888,88 per ons troi, paladium naik 0,3% menjadi US$894,38, dan perak stabil di US$22,70.
