realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (15/2/2024) kurs rupiah spot mengalami penguatan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) sehari setelah pemilu 2024 kalin ini.
Berdasarkan datang yang dilansir dari Bloomberg pada pukul 09.37 WIB, kurs rupiah pasar spot ke Rp 15.589 per dolar AS atau menguat 0,10% dari posisi hari Selasa (13/2) pada level Rp 15.604 per dolar AS.
Semetara, pergerakan kurs rupiah bakal dipengaruhi pandangan pasar terhadap hasil sementara Pemilihan Umum (Pemilu) di perdagangan hari ini.
Tapi, data teranyar inflasi AS juga bakal menjadi sorotan utama bagi gerak rupiah.
Sedangkan, tingkat inflasi tahunan di AS turun kembali menjadi 3,1% pada bulan Januari 2024 menyusul kenaikan singkat menjadi 3,4% pada bulan Desember, namun lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,9%.
Sedangkan, tingkat inflasi inti tahunan di AS terpantau sebesar 3,9% pada bulan Januari 2024, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan di atas perkiraan pasar sebesar 3,7%.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat tajam, setelah data menunjukkan kenaikan pada inflasi,” ujar Pengamat Mata Uang Lukman Leong.
Dari domestik, Lukman melihat, investor masih tetap mengantisipasi hasil pemilihan Presiden (Pilpres).
Oleh karena itu, data perdagangan Indonesia yang bakal menjadi perhatian seperti neraca perdagangan ekspor impor yang dijadwalkan rilis pada Kamis (15/2).
Lukman menuturkan, hasil kemenangan yang cukup meyakinkan dan berpotensi hanya terjadi pemilu 1 putaran bakal menjadi sentimen positif bagi investor.
Seperti diketahui, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, memimpin perolehan suara terbanyak berdasarkan perhitungan cepat (quick count).***