Realitasonline.id | Apakah kamu pernah mendengar istilah Skizofrenia sebelumnya? Mulai dari media seperti film, literatur, atau bahkan melalui media sosial, banyak yang menyebut gangguan kejiwaan yang satu ini.
Atau mungkin kamu justru mengenal seseorang yang menderita Skizofrenia? Bagaimana stigma yang diberikan masyarakat pada mereka? Apakah stigma buruk, atau stigma baik?
Jika kamu belum mengetahui apa itu Skizofrenia, mari kita telusuri secara mendalam mengenai gangguan jiwa yang satu ini!
Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Skizofrenia adalah kondisi yang kompleks, dan bisa memengaruhi individu dalam berbagai cara, termasuk perubahan dalam persepsi kenyataan, pola pikir yang terganggu, dan interaksi sosial yang terpengaruh.
Penyebab Skizofrenia belum sepenuhnya dipahami dengan jelas, namun diduga merupakan hasil dari gabungan antara faktor genetik, lingkungan, dan biologis.
Ciri khas pada gangguan Skizofrenia adalah mengalami delusi. Bayangkan situasi di mana seseorang yakin bahwa mereka sedang dikelilingi oleh agen rahasia yang memiliki niat jahat terhadap mereka, atau mungkin mereka meyakini bahwa mereka memiliki kekuatan super yang tidak masuk akal. Delusi adalah kondisi di mana seseorang percaya pada hal-hal yang tidak benar dan tidak masuk akal.
Gejala selanjutnya adalah halusinasi, di mana seseorang mengalami persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada, melihat hal-hal yang tidak ada, atau bahkan merasakan sentuhan yang tidak ada. Ini dapat menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi individu yang mengalaminya.
Bayangkan pikiran orang Skizofrenia seperti ruang karaoke yang penuh dengan lagu-lagu, namun dalam kasus ini, lagu-lagu ini bercampur aduk dan tidak teratur. Hal ini mengakibatkan sejumlah gejala, termasuk kebingungan pikiran, halusinasi, dan delusi.
Orang Skizofrenia juga dapat mempengaruhi pola pikir mereka, menyebabkan kesulitan dalam berpikir secara jelas dan terorganisir. Hal ini dapat mengganggu kemampuan komunikasi dan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi emosi seseorang, mendorong mereka merasa cemas, depresi, atau bahkan kosong secara emosional.
Cara Merawat Penderita Skizofrenia