Realitasonline.id| Ucapan syukur dan doa sudah selayaknya kita panjatkan dengan membaca doa berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.
Doa berbuka puasa ini sebaiknya dihafalkan, karena mengandung banyak keberkahan terlebih-lebih puasa Ramadhan.
Berbuka puasa di bulan suci Ramadhan dengan membaca doa berbuka puasa setelah sebelumnya menahan dahaga dan lapar dari terbit fajar sampai mentari terbenam, memberi kebahagiaan tak terkira.
Baca Juga: Puasa dalam Kesehatan Modern: Menggali Rahasia Tersembunyi Kedokteran
Sebelumnya, penting untuk diketahui bahwa puasa merupakan momen di mana doa berbuka puasa kita berpeluang lebih besar dikabulkan Allah SWT.
Hal ini berdasarkan hadist berikut:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: seorang pemimpin yang adil, seorang yang berpuasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan,” (HR. Tirmidzi no. 2449)
Isi ucapan doa sangat umum dan tidak terbatas selama doa tersebut mengandung makna kebaikan. Terkait doa saat berbuka, Imam al-Nawawi (w. 676 H.) dalam karyanya al-Adzkar menampilkan 5 ragam doa.
Baca Juga: Doa Berbuka Puasa di Bulan Suci Ramadhan Lengkap dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab
1.Doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
2.Masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, ia bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut: