Realitasonline.id | Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki karakteristik unik dan tingkat kemarahan yang berbeda, tidak hanya berdasarkan tipe kepribadian MBTI.
Berikut 4 tipe MBTI yang cenderung lebih mudah marah dibandingkan yang lain:
1. ESTJ (Pengurus)
- Karakteristik: Praktis, terorganisir, efisien, dan memiliki standar yang tinggi.
- Alasan rentan marah: Frustasi ketika orang lain tidak mengikuti aturan atau standar mereka, merasa tidak dihargai atas usaha mereka, dan kesulitan menerima perubahan.
Baca Juga: Menyala Emosiku!! Ini Dia Tipe Kepribadian MBTI yang Paling Seram Kalau Sedang Marah
2. ISTJ (Spesialis)
- Karakteristik: Pendiam, teliti, perfeksionis, dan berpegang teguh pada tradisi.
- Alasan rentan marah: Merasa terancam oleh perubahan, dikritik atas cara mereka melakukan sesuatu, dan kesulitan mengekspresikan perasaan mereka.
3. ESTP (Pengusaha)
- Karakteristik: Spontan, energik, suka berpetualang, dan menyukai tantangan.
- Alasan rentan marah: Merasa dibatasi oleh aturan atau rutinitas, bosan dengan hal yang monoton, dan kesulitan untuk fokus pada satu hal dalam waktu lama.
4. ENTJ (Komandan)
- Karakteristik: Asertif, ambisius, visioner, dan memiliki tekad yang kuat.
- Alasan rentan marah: Frustasi ketika orang lain tidak mengikuti visi mereka, merasa tidak dihargai atas kemampuan mereka, dan kesulitan untuk mengakui kesalahan mereka.
Penting untuk diingat:
- Kemarahan adalah emosi yang wajar, namun perlu dikelola dengan cara yang sehat.
- Setiap tipe MBTI memiliki kelebihan dan kekurangannya.
- Kita dapat belajar untuk mengendalikan kemarahan dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Tips Mengelola Kemarahan:
- Kenali tanda-tanda awal kemarahanmu.
- Tarik napas dalam-dalam dan hitung sampai sepuluh.
- Luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara atau bertindak.
- Ekspresikan kemarahanmu dengan cara yang sehat, seperti berolahraga atau berbicara dengan orang yang tepercaya.
- Cari bantuan profesional jika kamu kesulitan mengendalikan kemarahanmu.
Dengan memahami diri sendiri dan belajar mengelola emosi, kita dapat membangun hubungan yang lebih positif dan harmonis dengan orang lain. (TPA)***