Realitasonline.id | MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah alat penilaian psikologis yang digunakan untuk mengidentifikasi preferensi kepribadian seseorang berdasarkan empat dimensi:
Ekstrovert (E) atau Introvert (I), Intuitif (N) atau Sensing (S), Berpikir (T) atau Merasa (F), dan Persepsi (P) atau Penilaian (J).
ENTP adalah salah satu dari 16 tipe kepribadian dalam MBTI, yang secara khusus menggambarkan individu yang memiliki preferensi sebagai berikut:
Baca Juga: 6 Skill yang Sangat Dikuasai Oleh Tipe Kepribadian MBTI INTP Sang Logician
-
Ekstrovert (E): Mereka cenderung mendapatkan energi dari interaksi dengan orang lain dan lingkungan eksternal. Mereka cenderung terbuka terhadap dunia luar.
-
Intuitif (N): Mereka cenderung memperhatikan dan menafsirkan pola, hubungan, dan makna di balik informasi yang diterima. Mereka melihat gambaran besar dan memiliki kecenderungan untuk memikirkan masa depan.
-
Berpikir (T): Mereka cenderung membuat keputusan berdasarkan logika dan pertimbangan objektif daripada mempertimbangkan nilai-nilai dan emosi yang terlibat.
-
Persepsi (P): Mereka cenderung fleksibel dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Mereka cenderung menunda pengambilan keputusan untuk mendapatkan lebih banyak informasi atau peluang.
Jadi, secara singkat, seorang ENTP adalah seseorang yang ekstrovert, intuitif, berpikir, dan memiliki kecenderungan terbuka dan fleksibel terhadap pengalaman dan informasi baru. Mereka sering kali dianggap sebagai pemikir kreatif, inovatif, dan suka tantangan.
Berikut beberapa penyesalan dalam kehidupan yang pernah dilakukan oleh tipe kepribadian mbti entp:
- Menjadi terlalu impulsif dalam pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
- Mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban karena kecenderungan untuk mencari kesenangan dan tantangan baru.
- Menyakiti perasaan orang lain dengan komentar yang terlalu tajam atau tidak dipertimbangkan.
- Terlalu fokus pada ide-ide baru dan gagal untuk menyelesaikan proyek yang telah dimulai.
- Meremehkan pentingnya detail dan akurasi dalam pekerjaan atau hubungan.
- Tidak konsisten dalam pencapaian tujuan karena mudah teralihkan oleh ide-ide baru.
- Tidak mau mengakui kesalahan atau memperbaiki kesalahan karena merasa terlalu percaya diri dalam pendapat mereka.
Bagaimanapun, penting untuk diingat bahwa setiap individu, termasuk mereka yang memiliki tipe kepribadian yang sama, akan memiliki pengalaman penyesalan yang unik sesuai dengan kehidupan mereka sendiri. (TPA)***