Realitasonline.id | Malam Lailatul Qadar tidak memiliki tanggal pasti dalam Islam, namun umat Islam dianjurkan untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan terutama pada malam-malam ganjil.
Ini berdasarkan petunjuk dari Nabi Muhammad dalam hadis-hadis yang disebutkan sebelumnya.
Beberapa ulama dan cendekiawan Islam telah mengajukan perkiraan berdasarkan dalil-dalil yang ada dalam kitab-kitab hadis dan Al-Qur'an.
Namun demikian, perkiraan ini tetap bersifat perkiraan dan tidak dapat dipastikan dengan pasti. Beberapa sumber terpercaya yang dapat digunakan untuk merujuk perkiraan ini adalah:
1. Kitab-kitab Hadis
Sejumlah besar hadis yang menyebutkan keutamaan Lailatul Qadar tercatat dalam koleksi hadis yang dianggap sahih seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim, dan kitab-kitab hadis lainnya.
Anda dapat merujuk kepada komentar dan penafsiran ulama tentang hadis-hadis ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
2. Kitab Tafsir Al-Qur'an
Buku-buku tafsir Al-Qur'an sering memberikan informasi tentang Lailatul Qadar dan menjelaskan ayat-ayat yang berkaitan.
Ulama tafsir seperti Ibn Kathir, Al-Qurtubi, dan Al-Tabari memberikan penjelasan yang mendalam tentang malam Lailatul Qadar berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an.
3. Karya Ulama
Beberapa ulama klasik dan kontemporer telah menulis karya-karya tentang malam Lailatul Qadar yang mencakup berbagai pendekatan dan penafsiran.
Mengkaji karya-karya ulama seperti Imam Ghazali, Imam Nawawi, Ibn Taymiyyah, atau ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradawi, bisa memberikan wawasan yang berharga tentang Lailatul Qadar.
Penting untuk diingat bahwa perkiraan malam Lailatul Qadar harus dianggap sebagai usaha manusia untuk memahami kehendak Allah SWT, dan bukan kepastian mutlak.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan dzikir selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, tanpa memperdebatkan tanggal pasti malam Lailatul Qadar. (MIF)***