Realitasonline.id | Miqat menurut Ustaz Adi Hidayat adalah titik atau batas geografis yang telah ditentukan bagi jemaah haji atau umrah untuk memulai ihram.
Yaitu kondisi suci yang diperlukan sebelum melaksanakan ritual haji atau umrah. Miqat ada dua jenis: miqat zamani (waktu) dan miqat makani (tempat).
Miqat Makani (Tempat)
Miqat makani adalah tempat-tempat tertentu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai titik awal bagi jamaah untuk mengenakan ihram dan memulai niat haji atau umrah.
Berikut adalah beberapa miqat makani yang sering dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat:
-
Dzulhulaifah (Bir Ali):
- Miqat ini adalah yang terletak paling jauh dari Makkah, dan biasanya digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Madinah. Ini adalah tempat di mana Rasulullah SAW sendiri memulai ihram ketika beliau berangkat dari Madinah.
-
Juhfah:
- Terletak di dekat kota Rabigh, sekitar 183 km sebelah barat laut Makkah. Miqat ini digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Syam (Suriah, Lebanon, Yordania, dan Palestina) dan daerah-daerah sekitarnya.
-
Qarnul Manazil (As-Sail Al-Kabir):
- Terletak sekitar 94 km sebelah timur Makkah. Ini adalah miqat bagi jamaah yang datang dari arah Najd dan daerah-daerah di bagian tengah dan timur Arab Saudi.
-
Yalamlam:
- Terletak sekitar 92 km sebelah selatan Makkah. Miqat ini digunakan oleh jamaah yang datang dari arah Yaman dan daerah-daerah selatan lainnya.
-
Dzat Irq:
- Terletak sekitar 94 km sebelah timur laut Makkah. Ini adalah miqat bagi jamaah yang datang dari arah Irak dan daerah-daerah timur laut lainnya.
Miqat Zamani (Waktu)
Miqat zamani adalah waktu-waktu tertentu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan haji. Haji hanya bisa dilakukan pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqa'dah, dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, penting bagi jamaah untuk memulai ihram sesuai dengan miqat zamani ini agar ibadah haji mereka sah.
Pentingnya Memahami Miqat
Ustaz Adi Hidayat sering menekankan pentingnya memahami dan mematuhi aturan miqat, baik makani maupun zamani.
Berikut adalah beberapa poin yang sering disampaikan Ustaz Adi Hidayat.
- Kesadaran dan Ketaatan: Mengikuti miqat adalah bentuk ketaatan kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Ini menunjukkan kesadaran spiritual dan kesiapan jamaah untuk melaksanakan ibadah dengan benar.
- Niat yang Benar: Penting untuk memulai niat ihram di miqat yang benar. Jika seseorang melewati miqat tanpa ihram, mereka harus kembali ke miqat tersebut untuk memulai ihram atau membayar dam (denda).
- Pendidikan dan Persiapan: Jamaah haji dan umrah harus mempersiapkan diri dengan baik dan memahami lokasi miqat, terutama jika mereka datang dari berbagai arah dan negara. Ustaz Adi Hidayat sering menganjurkan jamaah untuk mempelajari tata cara dan aturan haji dan umrah sebelum berangkat.
Dengan pemahaman yang tepat tentang miqat, jamaah dapat memastikan bahwa mereka memulai ihram dengan benar dan melaksanakan ibadah haji atau umrah sesuai dengan tuntunan Islam. (MIF)***