Realitasonline.id | Pernahkah kamu merasa masih sangat mengantuk meskipun sudah bangun dari tidur yang cukup lama?
Atau mungkin kamu seringkali merasa grogi dan sulit berkonsentrasi setelah bangun tidur? Jika iya, kamu mungkin mengalami yang namanya sleep inertia.
Apa itu Sleep Inertia?
Sleep inertia adalah kondisi di mana seseorang merasa mengantuk, pusing, dan sulit berkonsentrasi setelah bangun tidur. Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam setelah bangun tidur.
Mengapa Sleep Inertia Terjadi?
Sleep inertia terjadi karena tubuh kita membutuhkan waktu untuk beralih dari keadaan tidur ke keadaan terjaga. Saat kita tidur, otak dan tubuh kita memasuki fase relaksasi yang dalam.
Ketika alarm berbunyi, otak kita secara tiba-tiba terbangun, tetapi tubuh kita masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Baca Juga: Makan Cepat atau Lambat? Mana yang Lebih Sehat untuk Tubuhmu?
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sleep Inertia:
- Kualitas tidur: Kurang tidur atau tidur yang terganggu dapat memperparah sleep inertia.
- Waktu bangun tidur: Bangun tidur terlalu pagi atau terlalu siang dapat menyebabkan sleep inertia.
- Pola tidur: Pola tidur yang tidak teratur juga dapat memicu sleep inertia.
- Usia: Orang yang lebih muda cenderung mengalami sleep inertia lebih singkat dibandingkan orang yang lebih tua.
Dampak Sleep Inertia:
- Sulit berkonsentrasi: Sleep inertia dapat membuat kita sulit fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
- Reaksi lambat: Refleks tubuh bisa menjadi lebih lambat, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
- Mood yang buruk: Rasa kantuk dan lelah akibat sleep inertia dapat membuat kita merasa mudah marah dan frustasi.
Cara Mengatasi Sleep Inertia:
- Bangun secara bertahap: Hindari bangun tidur secara tiba-tiba dengan alarm yang berbunyi keras. Cobalah gunakan alarm yang suaranya semakin meninggi secara perlahan.
- Paparan sinar matahari: Sinar matahari membantu mengatur jam tubuh kita. Cobalah untuk mendapatkan paparan sinar matahari pagi setelah bangun tidur.
- Gerakan ringan: Lakukan peregangan atau olahraga ringan setelah bangun tidur untuk meningkatkan kewaspadaan.
- Hindari kafein: Meskipun kopi bisa membantu kita merasa lebih segar, namun sebaiknya hindari mengonsumsi kafein terlalu banyak setelah bangun tidur, karena dapat mengganggu kualitas tidur di malam hari.
- Perbaiki kualitas tidur: Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas dengan menjaga jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kebiasaan buruk sebelum tidur seperti mengonsumsi kafein atau alkohol.
Sleep inertia adalah kondisi yang normal dan dialami oleh banyak orang. Dengan memahami penyebab dan dampak sleep inertia, kita dapat mencari cara untuk mengatasinya dan meningkatkan kualitas hidup kita.(ayaa)***