Realitasonline.id | Tidak, sama sekali tidak benar bahwa cewek yang sedang PMS harus emosional.
Meskipun seringkali dikaitkan dengan perubahan suasana hati yang drastis, PMS (Premenstrual Syndrome) jauh lebih kompleks dari itu.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai mitos ini dan fakta sebenarnya tentang PMS.
Mitos PMS dan Emosi
- Stigma: Selama bertahun-tahun, PMS seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan perilaku emosional yang tidak terkendali pada wanita. Hal ini menciptakan stigma negatif dan menggeneralisasi pengalaman setiap wanita.
- Stereotipe: Media dan budaya populer seringkali memperkuat stereotip ini dengan menggambarkan wanita yang sedang PMS sebagai sosok yang dramatis, tidak rasional, dan sulit diatur.
Fakta tentang PMS
- Gejala Fisik dan Emosional: PMS memang bisa menyebabkan berbagai gejala, baik fisik maupun emosional. Gejala fisik meliputi nyeri perut, kembung, sakit kepala, dan nyeri sendi. Sementara gejala emosional meliputi perubahan suasana hati, mudah tersinggung, lelah, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Penyebab: Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi dianggap sebagai penyebab utama PMS. Namun, faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi medis juga bisa berperan.
- Variasi Gejala: Setiap wanita mengalami PMS secara berbeda. Beberapa wanita mungkin hanya mengalami sedikit gejala, sementara yang lain mungkin mengalami gejala yang sangat parah.
- Tidak Semua Wanita Mengalami PMS: Banyak wanita tidak mengalami gejala PMS sama sekali.
Mengapa Mitos ini Tetap Bertahan?
- Kurangnya Pemahaman: Kurangnya pemahaman tentang hormon dan siklus menstruasi membuat banyak orang sulit memahami perubahan emosi yang dialami wanita selama PMS.
- Stigma Gender: Stigma gender yang masih ada membuat masyarakat seringkali menyalahkan wanita atas emosi mereka, terutama jika emosi tersebut dianggap "negatif".
Cara Menghadapi PMS
- Kenali Gejala: Dengan mengetahui gejala PMS yang sering muncul, kamu bisa lebih siap menghadapinya.
- Jaga Pola Hidup Sehat: Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan cukup tidur dapat membantu mengurangi gejala PMS.
- Kelola Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan gejala PMS.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala PMS sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
PMS memang bisa menyebabkan perubahan suasana hati, tetapi tidak semua wanita mengalaminya dengan cara yang sama.
Mitos bahwa semua wanita harus emosional saat PMS adalah pandangan yang sempit dan tidak akurat.
Dengan memahami fakta tentang PMS, kita dapat mengurangi stigma negatif dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi wanita yang mengalami PMS.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki pengalaman yang berbeda.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala PMS yang mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Apakah kamu punya pertanyaan lain tentang PMS? (Ayaa)***