Menoleh ke Kiri dan Kanan Ketika Melaksanakan Shalat Apakah Bisa Membatalkan? Buya Yahya: Bisa Mengganggu Kekhusyukan

photo author
- Kamis, 26 September 2024 | 18:26 WIB

Realitasonline.id | Buya Yahya menjelaskan bahwa menoleh ke kiri dan kanan saat sholat tidak otomatis membatalkan shalat.

Namun hal ini harus dibedakan antara menoleh dengan kepala dan menoleh dengan mata.

 

1. Menoleh dengan mata

Menoleh hanya dengan gerakan mata, tanpa menggerakkan kepala, tidak membatalkan shalat. Meski demikian, hal ini tetap tidak dianjurkan karena bisa mengganggu kekhusyukan shalat.

 

2. Menoleh dengan kepala

Jika seseorang menolehkan kepala dengan jelas ke kiri atau kanan.

Tindakan ini dapat membatalkan shalat jika gerakan tersebut sangat berlebihan dan sudah keluar dari rukun shalat.

Namun, jika hanya gerakan kecil tanpa mengganggu arah tubuh ke kiblat, sholat masih sah.

Buya Yahya juga menekankan bahwa sebaiknya tetap fokus dalam sholat dan menjaga kekhusyukan untuk meraih pahala yang sempurna.

Sebisa mungkin hindari menoleh agar tidak mengganggu konsentrasi dan ibadah shalat.

Tata cara shalat terdiri dari serangkaian gerakan dan bacaan yang diatur sesuai syariat Islam. Berikut adalah urutan langkah-langkah shalat secara umum:

1. Niat (Niyyah)

  • Niat dilakukan dalam hati, disesuaikan dengan shalat yang akan dikerjakan (misalnya shalat fardhu atau sunnah). Niat tidak perlu diucapkan, cukup dalam hati.

2. Takbiratul Ihram

  • Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Setelah takbiratul ihram, tangan disedekapkan di atas dada, dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri.

3. Membaca Doa Iftitah 

  • Membaca doa iftitah adalah sunnah. Salah satu lafaznya:
    "Subhanaka Allahumma wa bihamdika, wa tabarakasmuka, wa ta'ala jadduka, wa la ilaha ghairuk."

4. Membaca Surat Al-Fatihah

  • Membaca surat Al-Fatihah adalah rukun yang wajib dalam setiap rakaat shalat.
  • Setelah Al-Fatihah, di rakaat pertama dan kedua, dianjurkan membaca salah satu surat atau beberapa ayat dari Al-Qur’an.

5. Rukuk

  • Setelah membaca Al-Fatihah dan surat, lakukan gerakan rukuk dengan menundukkan badan sambil meletakkan tangan di lutut, dan punggung lurus.
  • Bacaan rukuk: "Subhana Rabbiyal Azhiim wa bihamdih" (dibaca 3 kali atau lebih).

6. I'tidal

  • Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan "Sami’allahu liman hamidah".
  • Setelah berdiri tegak, ucapkan: "Rabbana wa lakal hamd".

7. Sujud

  • Turun untuk sujud dengan meletakkan tujuh anggota badan (dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari-jari kaki) ke lantai.
  • Bacaan sujud: "Subhana Rabbiyal A'la wa bihamdih" (dibaca 3 kali atau lebih).

8. Duduk di Antara Dua Sujud

  • Duduk sejenak sambil membaca:
    "Rabbighfir li, warhamni, wajburni, warfa’ni, wahdini, wa ‘afini, warzuqni".

9. Sujud Kedua

  • Lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

10. Bangkit untuk Rakaat Selanjutnya

  • Setelah sujud kedua, bangkit untuk memulai rakaat berikutnya dengan gerakan yang sama seperti pada rakaat pertama.

11. Tasyahhud Awal (Jika Shalat 3 atau 4 Rakaat)

  • Setelah dua rakaat, duduk untuk tasyahhud awal dengan membaca doa tasyahhud: "At-tahiyyatu lillahi was-shalawatu wat-thayyibatu. As-salamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. As-salamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish-shalihin. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh."

12. Tasyahhud Akhir

  • Pada rakaat terakhir, setelah sujud kedua, duduk tasyahhud akhir dan membaca doa tasyahhud dengan tambahan: "Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shalayta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid."

13. Salam

  • Akhiri shalat dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan:
    "Assalamu’alaikum warahmatullah", lalu menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.

Hal-Hal Penting dalam Shalat:

  • Khusyuk: Sebisa mungkin jaga kekhusyukan selama shalat.
  • Tuma'ninah: Lakukan setiap gerakan dengan tenang, tanpa terburu-buru, dan pastikan setiap anggota tubuh berada pada posisinya sebelum bergerak ke gerakan selanjutnya.
  • Kiblat: Pastikan shalat menghadap kiblat (Ka'bah).

Tata cara ini berlaku untuk shalat fardhu lima waktu, serta juga bisa digunakan sebagai panduan umum untuk shalat sunnah.(MIF)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X