Realitasonline.id - Jakarta | Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan kode saham PGAS optimis untuk meraih margin yang positif secara berkelanjutan, didukung oleh fundamental operasional yang menguat. Sejumlah portofolio khususnya utilisasi LNG mendapatkan sambutan positif dari market, sehingga berkontribusi terhadap niaga gas dan pundi-pundi perusahaan.
“Pada saat availability gas pipa menurun, sejak Mei 2024, kami menyalurkan pasokan LNG sekitar 3 kargo dan hal itu memberikan optimasi dari sisi penyaluran gas untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Alhamdulillah, dapat diterima oleh market. Penyaluran LNG terus berjalan dan volume LNG yang disalurkan sudah mencapai 5 kargo sampai dengan semester 1 2025,” ungkap Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo dalam Mini Sessions PGN saat Pertamina Investor Day di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pada tahun 2024, besaran LNG yang disalurkan mencapai 3% dari volume gas bumi yang disalurkan kepada seluruh sektor pelanggan. “Di tahun 2025, kami berharap dapat menyalurkan LNG lebih dari 10 % dari total volume penyaluran gas,” kata Fadjar.
Baca Juga: Jelang Perbaikan Jalan Pendidikan 1 Sei Rotan Percut Sei Tuan, Tim Gabungan Tertibkan Bangunan Liar
“Jika melihat historical dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN,” jelas Fadjar.
LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan berkelanjutan di tahun 2025. PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional.
“Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025,” kata Fadjar.
Baca Juga: Tragis! Adik Tega Tikam Abang Hingga Tewas, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
PGN juga mengedepankan cost optimization dan liability management untuk menjaga kinerja keuangan tetap positif. Perbaikan keuangan yang dilaksanakan PGN berhasil memberikan dampak positif, sehingga bottom line (laba bersih) pada tahun 2024 dapat mencapai USD 339,4 Juta dan EBITDA sebesar USD 1,077 Milyar.
“Menurut saya, kinerja tahun 2024 cukup menjanjikan. Kami juga selalu berkomitmen kepada seluruh stakeholder dan shareholder bahwa kami terus mendorong fundamental operasional yang kuat agar bottom line dapat berkelanjutan ke depan. Terkait dengan dividen yield sebesar 9 – 10% juga menjadikan PGAS sebagai pilihan strategis pagi investor di sektor energi. Ini menjadi tantangan untuk terus improve agar kinerja PGN ke depan semakin baik lagi,” tutup Fadjar.(HZ)