Realitasonline.id - Bali | Wakil Menteri Agraria Tata Ruang / Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasioal (Wamen ATR/BPN) Ossy Dermawan, menegaskan pentingnya Reforma Agraria sebagai instrumen utama dalam menciptakan keadilan penguasaan dan pemanfaatan tanah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ossy Dermawan saat beri paparan dalam Kuliah Umum yang digelar Universitas Mahendradatta, Bali, Sabtu (2/8/2025).
Kuliah Umum ini dihadiri sejumlah pejabat penting, seperti Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Bali I Made Daging, para Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) se Provinsi Bali, serta Wakil Pembina Ikawati ATR/BPN Wida Ossy Dermawan.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Serahkan 11 Sertifikat Wakaf Untuk PCNU Kalsel
Hadir pula Ketua Umum Yayasan Mahendradatta I Gusti Ngurah Wira dan Rektor Universitas Mahendradatta Ni Ketut Wiratny, para Dekan, Dosen dan mahasiswa
Di hadapan mahasiswa yang hadir, Wamen Ossy menjelaskan, Reforma Agraria tidak hanya menyangkut legalisasi dan redistribusi tanah (Penataan Aset), namun juga mencakup pendampingan pemanfaatan tanah secara produktif (Penataan Akses).
Menurutnya, pengelolaan tanah yang buruk akan berdampak pada generasi masa depan yang kesulitan memiliki tanah.
" Jika tanah tidak dikelola dengan baik, padahal jumlahnya statis sementara jumlah penduduk terus bertambah, maka anak cucu kita kelak bisa kehilangan kesempatan untuk memiliki tanah, ” ujar Wamen Ossy.
Baca Juga: Afirmasi Peringkat Kredit Oleh S dan P Tegaskan Ketahanan Ekonomi Dan Sektor Keuangan Indonesia
Ia mencontohkan program redistribusi tanah sebagai bukti kehadiran negara dalam membantu masyarakat rentan, seperti masyarakat miskin, masyarakat adat, dan kelompok termarginalkan, agar bisa memiliki tanah secara legal dan sah.
Lebih lanjut, ia mengangkat keberhasilan Penataan Akses di beberapa daerah. Di Jembrana, Bali, misalnya, masyarakat adat telah memanfaatkan tanahnya untuk menanam pisang cavendish dengan dukungan off-taker.
" Model serupa telah mulai diadopsi di daerah lain, seperti pengembangan sektor peternakan di Majalengka, Jawa Barat, " katanya.
Tak hanya itu, Wamen Ossy juga mengenalkan layanan pertanahan digital yang kini semakin transparan dan dapat diakses publik melalui situs Bhumi ATRBPN.