nusantara

Dampak Kesehatan Pascabanjir : Menilik Risiko dan Penyakit yang Muncul

Kamis, 14 Desember 2023 | 07:20 WIB
Waspada penyakit pascabanjir (website : Lifepack.id)

Realitasonline.id - Indonesia telah memasuki musim penghujan sejak awal November kemarin. Hujan berkepanjangan disertai curah hujan yang tinggi dapat membuat beberapa daerah tergenang banjir.

Banjir bukan hanya bencana alam yang merusak secara fisik dan materi, tetapi juga membawa risiko serius terhadap kesehatan masyarakat.

Air yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan dampak lingkungan yang merugikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran berbagai penyakit.

Baca Juga: Profil Fabio Quartararo: Pembalap MotoGP yang Dibuat Bingung Oleh Nasi Goreng

Dibawah ini adalah lima penyakit yang sering muncul setelah terjadinya banjir:

  1. Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan

Banjir menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran penyakit saluran pencernaan, terutama melalui air yang tercemar.

Bakteri seperti Vibrio cholerae yang menyebabkan kolera, serta virus dan bakteri penyebab gastroenteritis, dapat dengan mudah menular melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi.

Pentingnya sanitasi yang baik dan akses terhadap air bersih tidak bisa dilebih-lebihkan. Pasca-banjir, perlu dilakukan upaya bersih-bersih dan desinfeksi agar risiko penularan penyakit ini dapat dikurangi.

Baca Juga: Dilarang Nonton Film ini Saat Makan! Film-Film yang Menantang Kesehatan Mental Penonton

  1. Leptospirosis

Banjir membawa risiko tinggi terhadap leptospirosis, penyakit bakterial yang dapat disebarkan melalui air yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi. Orang dapat terinfeksi melalui kulit yang terbuka, terutama jika terkena air banjir yang tercemar.

Pencegahan melibatkan penggunaan peralatan pelindung diri saat berinteraksi dengan air banjir dan upaya untuk mengurangi kontak kulit langsung. Kampanye penyuluhan mengenai risiko leptospirosis juga sangat penting.

  1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Banjir menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah dengue. Genangan air yang muncul pasca-banjir menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk ini.

Baca Juga: Makanan dan Minuman Kaya Kolagen untuk Kesehatan Kulit yang Optimal

Langkah-langkah pencegahan melibatkan pengendalian populasi nyamuk, baik melalui penggunaan kelambu anti-nyamuk maupun penggunaan repelan kulit. Kampanye kesadaran masyarakat tentang pencegahan demam berdarah juga diperlukan untuk mengurangi risiko penularan.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB