- Infeksi Kulit
Kulit yang terkena kontak langsung dengan air banjir dapat menjadi rentan terhadap berbagai infeksi. Bakteri, jamur, dan kuman lain yang terdapat dalam air dapat dengan mudah masuk melalui luka atau lecet pada kulit.
Penting untuk menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan air banjir, dan segera membersihkan dan merawat luka atau lecet. Pencegahan infeksi kulit juga melibatkan penggunaan peralatan pelindung diri saat melakukan tugas pembersihan.
Baca Juga: Kerja Sambil Kuliah? Ini Dia 5 Cara Mengatur Waktu Kerja dan Kuliah Agar Tetap Seimbang
- Penyakit Pernapasan
Lingkungan lembap dan kotor pasca-banjir dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. Asap dari material yang terbakar dan spora jamur yang dapat terdapat dalam lumpur atau benda-benda basah dapat memicu masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Pencegahan penyakit pernapasan melibatkan penggunaan masker pelindung, ventilasi yang baik, dan menjauhi area yang berpotensi menciptakan paparan udara yang buruk.
Dalam menghadapi risiko kesehatan pasca-banjir, penting untuk tidak hanya memberikan bantuan medis segera tetapi juga melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan.
Baca Juga: Meraih Rating Tinggi, Ini Dia Review Menarik Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023)
Edukasi tentang kebersihan pribadi, sanitasi, dan tindakan pencegahan spesifik penyakit pasca-banjir dapat membantu mengurangi dampak kesehatan yang merugikan.
Selain itu, koordinasi antara lembaga kesehatan masyarakat dan otoritas pemerintah lokal sangat penting untuk menyelenggarakan tanggapan dan penanganan yang efektif terhadap dampak kesehatan pasca-banjir.(Ayaa)***