Jakarta - Realitasonline.id | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD diminta oleh sejumlah orang untuk mundur dari jabatannya saat ini
Mahfud MD diminta mundur dari jabatan Menkopolhukam usai adanya sejumlah kritik yang mengatakan bahwa menteri yang ikut dalam kontes Pilpres 2024 harus mundur dari jabatannya.
Menanggapi hal tersebut Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tak mempermasalahkan jika pejabat publik yang ikut kontestasi Pilpres 2024 harus mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru 2024 Polri Gelar Operasi Lilin, Simak Jadwalnya
Termasuk Calon Wakil Presiden Nomor urut 3, Mahfud MD, yang hingga kini masih menjabat Menkopolhukam.
Hal ini disampaikan oleh politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima.
Aria Bima mengatakan bahwa Mahfud MD sama seperti Prabowo Subianto posisinya di Pemerintahan, yaitu sama-sama sebagai pembantu presiden.
Baca Juga: Pemegang Saham BBRI Bakal Dapat Dividen Interim Rp12,7 Triliun, KABAR BAIK!
Aria bima mengatakan bahwa ada kalau Mahfud MD diminta Mundur, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) juga demikian.
“Saya kira presiden harus tegas, harus mundur bareng atau cuti bareng, dua-duanya kan kandidat, Pak Mahfud mundur, Pak Prabowo mundur, itu saja, gampang kan?” ujar Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12)..
Aria Bima mengatakan, selain tegas, Presiden Joko Widodo diminta untuk berlaku adil di Pilpres 2024.
Baca Juga: Kena OTT KPK, Segini Jumlah Harta Kekayaan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba
Menurutnya, apabila aktivitas kampanye Mahfud MD dan Prabowo Subianto menngganggu kinerjanya di pemerintahan, maka dua-duanya harus diminta cuti atau mundur.
“Saya kira presiden perlu mempertegas, kalau kami dari TPN monggo-monggo saja,” imbuhnya.