Realitasonline.id | Terapi psikodinamik adalah salah satu jenis terapi yang berfokus pada pengaruh masa lalu terhadap pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang di masa kini.
Terapi ini didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman masa kecil, terutama hubungan dengan orang tua, dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan kepribadian dan kesehatan mental seseorang.
Tujuan terapi psikodinamik adalah untuk membantu pasien memahami bagaimana pengalaman masa lalunya memengaruhi mereka di masa kini, dan belajar cara mengelola emosi dan perilaku mereka dengan cara yang lebih sehat.
Beberapa jenis terapi psikodinamik yang umum:
- Terapi Psikoanalisis: Jenis terapi ini berfokus pada analisis mimpi, asosiasi bebas, dan interpretasi untuk membantu pasien memahami ketidaksadaran mereka.
- Terapi Psikodinamik Singkat: Jenis terapi ini lebih fokus pada masalah saat ini dan berorientasi pada solusi.
- Terapi Interpersonal: Jenis terapi ini fokus pada hubungan interpersonal dan bagaimana mereka memengaruhi kesehatan mental.
Baca Juga: Perbedaan INTJ-A dan INTJ-T dalam Kepribadian MBTI : Serupa Namun Tak Sama!
Terapi psikodinamik dapat membantu orang-orang yang mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti:
- Depresi
- Kecemasan
- Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
- Gangguan kepribadian
- Masalah hubungan
Baca Juga: Mengenal MBTI Paling Mendominasi dan Mengintimidasi, Jangan-Jangan Kamu Salah Satunya?
Bagaimana Terapi Psikodinamik Diterapkan?
Terapi psikodinamik biasanya dilakukan secara individual, dengan pasien bertemu dengan terapis sekali atau dua kali seminggu. Sesi terapi biasanya berlangsung selama 45-60 menit.
Selama terapi, pasien akan:
- Berbicara tentang pengalaman masa lalu mereka, terutama hubungan dengan orang tua
- Mengekspresikan emosi mereka
- Belajar tentang bagaimana pengalaman masa lalunya memengaruhi mereka di masa kini
- Mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat
Baca Juga: Mengenal MBTI Paling Manipulatif: Sisi Gelap Sebagai Manusia
Terapi psikodinamik dapat menjadi terapi yang efektif untuk berbagai masalah kesehatan mental.
Namun, terapi ini tidak cocok untuk semua orang. Orang-orang yang tidak dapat menjalani terapi psikodinamik termasuk: