Realitasonline.id | Pernahkah kamu mengalami perubahan suasana hati yang drastis? Suka marah, menangis, dan bahagia tanpa alasan yang jelas? Bisa jadi kamu mengalami mood disorder.
Mood disorder adalah gangguan mental yang memengaruhi suasana hati dan emosi. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem dan tidak terduga, seperti:
- Depresi: Merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.
- Mania: Merasa sangat bahagia, berenergi, dan impulsif.
- Mixed episode: Mengalami gejala depresi dan mania gleichzeitig.
Baca Juga: Pejuang Kerja Yuk Simak! Jenis Psikotes yang Sering Ditemui dalam Rekrutmen Kerja
Penyebab Mood Disorder:
Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan mood disorder dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
Ketidakseimbangan kimia otak: Ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan dopamin, dapat memengaruhi suasana hati.
Trauma atau stres: Pengalaman traumatis atau stres yang berkepanjangan dapat memicu mood disorder.
Baca Juga: Sering Gagal Dalam Urusan Percintaan? Barangkali Tipe MBTI-mu Salah Satu yang Ada Disini
Penyakit fisik: Beberapa penyakit fisik, seperti diabetes dan tiroid, dapat memengaruhi suasana hati.
Penggunaan obat-obatan: Penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol dapat memicu atau memperburuk mood disorder.
Gejala Mood Disorder:
Gejala mood disorder dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguannya. Berikut adalah beberapa gejala umum:
- Perubahan suasana hati yang ekstrem: Merasa sangat bahagia atau sedih tanpa alasan yang jelas.
- Kesulitan mengontrol emosi: Mudah marah, menangis, atau cemas.
- Perubahan pola tidur: Insomnia atau hipersomnia.
- Perubahan nafsu makan: Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
- Perubahan tingkat energi: Merasa lelah atau berenergi berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi: Sulit fokus atau membuat keputusan.
- Perasaan putus asa atau tidak berharga.
- Pikiran untuk bunuh diri.
Baca Juga: Perbedaan INTJ-A dan INTJ-T dalam Kepribadian MBTI : Serupa Namun Tak Sama!