Realitasonline.id | Paranoid adalah perasaan curiga dan tidak percaya yang berlebihan terhadap orang lain.
Orang yang paranoid sering merasa bahwa mereka sedang diawasi, diintimidasi, atau diancam, bahkan ketika tidak ada bukti yang mendukungnya.
Paranoid bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan mental yang berbeda, termasuk:
Baca Juga: Pejuang Kerja Yuk Simak! Jenis Psikotes yang Sering Ditemui dalam Rekrutmen Kerja
Gangguan kepribadian paranoid: Kondisi ini ditandai dengan pola kecurigaan dan ketidakpercayaan yang persisten terhadap orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian paranoid sering merasa bahwa mereka sedang diawasi, dibohongi, atau diserang.
Skizofrenia: Kondisi ini adalah gangguan mental yang serius yang dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan pemikiran yang tidak terorganisir. Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami paranoia sebagai salah satu gejala mereka.
Gangguan kecemasan: Beberapa jenis gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan umum, dapat menyebabkan paranoia.
Baca Juga: Sering Gagal Dalam Urusan Percintaan? Barangkali Tipe MBTI-mu Salah Satu yang Ada Disini
Penyalahgunaan zat: Penyalahgunaan obat-obatan tertentu, seperti amfetamin dan kokain, dapat menyebabkan paranoia.
Penyebab pasti paranoid tidak diketahui, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadapnya meliputi:
Genetika: Paranoid mungkin lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga kondisi kesehatan mental.
Pengalaman masa kecil: Pengalaman masa kecil yang traumatis, seperti pelecehan atau pengabaian, dapat meningkatkan risiko paranoia.
Penyakit fisik: Beberapa kondisi medis, seperti stroke atau tumor otak, dapat menyebabkan paranoia.