Realitasonline.id | Menurut pendapat beberapa ulama, termasuk Ustaz Abdul Somad, doa berbuka puasa boleh dibaca dalam bahasa Indonesia.
Hal ini karena tujuan dari doa adalah untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, dan Allah menerima doa dalam berbagai bahasa selama niat dan maknanya tetap sama.
Namun, beberapa ulama juga berpendapat bahwa lebih baik membaca doa dalam bahasa Arab karena merupakan bahasa asli Al-Qur'an dan bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Mereka berargumen bahwa bahasa Arab memiliki kekhususan dalam menyampaikan makna dan spiritualitas tertentu.
Jadi, sementara beberapa ulama mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam doa berbuka puasa, yang terpenting adalah niat yang tulus dan pengertian makna doa tersebut.
Selalu disarankan untuk belajar dan memahami doa dalam bahasa Arab serta maknanya agar lebih mendalam dalam beribadah.
Ustaz Abdul Somad tidak secara spesifik merinci tata cara doa berbuka puasa dengan detail yang eksplisit.
Namun, sebagai seorang ulama yang sering memberikan pandangan dalam berbagai masalah keagamaan, termasuk tata cara ibadah, dia umumnya mengajarkan prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam Islam.
Tata cara doa berbuka puasa secara umum adalah membaca doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Doa berbuka puasa yang paling umum dan diajarkan adalah:
Baca Juga: Kemampuan Komunikasi yang Memukau : 5 MBTI yang dapat Menghipnotismu dengan Permainan Katanya
"Allahumma inni laka sumtu wa bika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wa 'ala rizqika aftartu"
Artinya: "Ya Allah, dengan rahmat-Mu aku berpuasa, dengan iman kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa."
Ustaz Abdul Somad mungkin akan menekankan pentingnya niat yang ikhlas, kebersambungan dalam berdoa, serta keteraturan dalam pelaksanaan ibadah.