realitasonline.id - Pada perdagangan Selasa (30/4/2024) kurs rupiah spot melemah 0,12% ke Rp 16.275 per dolar Amerika serikat (AS).
Diketahui, kondisi kurs rupiah memburuk di akhir April ini. Bahkan, rupiah kembali ke level paling lemah dalam empat tahun terakhir.
Diperdagangan pukul 12.17 WIB, Kurs rupiah menyentuh level paling lemah sejak 7 April 2020 atau dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Saat potensi pelemahan rupiah mereda, pasangan mata uang USD/IDR berpotensi tertahan pada resistance Rp 16.340 per dolar AS.
Federal Reserve diperkirakan menahan suku bunga pada akhir bulan ini dan pasar tenaga kerja masih akan tetap kuat.
"Kondisi ini akan melanjutkan tekanan di pasar keuangan domestik dan pasar valas," kata Myrdal Gunarto, strategist Maybank kepada Bloomberg.
Tak cuma rupiah, mayoritas mata uang Asia pun melemah terhadap dolar AS.
Pelemahan terbesar terjadi pada yen Jepang sebesar 0,25% dan yuan China 0,19%.
Selain itu, pelemahan juga terjadi pada dolar Singapura, baht Thailand, won Korea, rupee India, dan dolar Taiwan.
Sementara peso Filipina menguat 0,23% terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat tipis 0,006% dan ringgit Malaysia tipis terhadap the greenback.
Di sisi sebaliknya, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS menguat 0,25% ke 105,84 dari penutupan perdagangan kemarin di 105,58.