Realitasonline.id | Jerawat memang musuh bebuyutan bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa jerawat dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: jerawat hormon dan jerawat bakteri?
Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar Anda dapat memilih perawatan yang tepat dan efektif untuk mengatasi jerawat.
Jerawat Hormon:
- Penyebab: Fluktuasi hormon, terutama estrogen dan testosteron, dapat memicu peningkatan produksi sebum (minyak alami) yang menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Hal ini sering terjadi pada wanita saat menstruasi, kehamilan, atau menopause.
- Lokasi: Jerawat hormon biasanya muncul di area wajah yang dipengaruhi hormon, seperti rahang, dagu, pipi, dan dahi bagian bawah.
- Karakteristik: Jerawat hormon umumnya berupa jerawat besar dan meradang (papula dan pustula), sering disertai dengan komedo (bintik hitam) dan kista (jerawat besar berisi nanah).
- Perawatan: Pengobatan jerawat hormon biasanya melibatkan obat-obatan hormonal, seperti pil KB atau antiandrogen, untuk mengontrol fluktuasi hormon. Produk perawatan kulit yang mengandung bahan seperti benzoyl peroxide atau salicylic acid juga dapat membantu.
Baca Juga: Jerawat Bandel! Alasan Kenapa Jerawat Selalu Muncul di Area yang Sama
Jerawat Bakteri:
- Penyebab: Disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang hidup di dalam pori-pori dan memakan sebum. Bakteri ini menghasilkan zat beracun yang memicu peradangan dan jerawat.
- Lokasi: Jerawat bakteri biasanya muncul di area wajah yang banyak kelenjar minyak, seperti dahi, hidung, dan pipi bagian atas.
- Karakteristik: Jerawat bakteri umumnya berupa jerawat kecil dan meradang (papula dan pustula), sering disertai dengan nanah.
- Perawatan: Pengobatan jerawat bakteri biasanya melibatkan penggunaan antibiotik topikal atau oral untuk membunuh bakteri P. acnes. Produk perawatan kulit yang mengandung bahan seperti benzoyl peroxide atau salicylic acid juga dapat membantu.
Tips Membedakan Jerawat Hormon dan Jerawat Bakteri:
- Perhatikan lokasi jerawat: Jerawat hormon sering muncul di area wajah yang dipengaruhi hormon, sedangkan jerawat bakteri sering muncul di area wajah yang banyak kelenjar minyak.
- Amati karakteristik jerawat: Jerawat hormon umumnya berupa jerawat besar dan meradang, sedangkan jerawat bakteri umumnya berupa jerawat kecil dan meradang dengan nanah.
- Konsultasi dokter kulit: Diagnosis yang tepat hanya dapat dilakukan oleh dokter kulit. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel jerawat untuk analisis bakteri.
Baca Juga: Rahasia Merawat Kulit dan Tubuh di Musim Hujan: Tetap Sehat dan Bersinar
Dengan memahami perbedaan dan memilih perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasi jerawat hormon dan jerawat bakteri secara efektif dan mendapatkan kulit yang lebih bersih dan sehat.
Ingatlah bahwa kunci utama dalam mengatasi jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit, menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, dan konsultasi dengan dokter kulit secara rutin.(ayaa)***