Realitasonline.id | Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, Puasa Arafah merupakan sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya yang berhalangan untuk menunaikan ibadah haji.
Kata Ustaz Adi Hidayat mengandung pahala yang sangat besar, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Puasa di hari Arafah merupakan penebus dosa dua tahun, tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. ” (HR Muslim)
Dosa yang diampuni tidak hanya dosa kecil saja, tetapi juga dosa besar, kecuali dosa besar yang tidak disertai taubat yang benar (taubat nasuha).
Keutamaan Puasa Arafah lainnya antara lain:
- Menerima pahala Nabi Isa (AS).
- Bebas dari Api Neraka.
- Doa terkabul.
Pengertian Puasa Arafah:
Puasa Arafah diperingati pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa diawali dengan salat subuh (fajr) di tempat masing-masing dan berakhir saat matahari terbenam .
Wukuf di Arafah:
- Dianjurkan untuk tidak berpuasa Arafah.
- Fokus pada ritual haji.
- Perbanyak doa dan dzikir.
Bagi yang tidak menunaikan haji:
- Sangat dianjurkan untuk melakukan Puasa Arafah.
- Perbanyak ibadah lainnya.
- Perbanyak doa dan dzikir.
Meski pahalanya sangat besar, namun ingatlah bahwa Puasa Arafah bukan semata-mata untuk mencari pahala.
Tujuan utama Puasa Arafah adalah untuk:
- Meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.
- Melatih jiwa dan raga untuk beribadah.
- Meningkatkan empati terhadap orang lain.
Semoga dengan memahami keutamaan dan anjuran Puasa Arafah, kita dapat lebih terpacu untuk melaksanakannya dan meraih pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Pesan Ustaz Adi Hidayat:
- Isilah harimu dengan taubat (taubat) dan istighfar (mohon ampun).
- Merenungkan kekurangan diri sendiri dan memohon ampun kepada Allah.
- Jalinlah niat ikhlas untuk memperbaiki diri dan menjadi muslim yang lebih baik.
Dengan memasukkan unsur-unsur tersebut ke dalam Puasa Arafah, kita benar-benar dapat memaksimalkan manfaat spiritualnya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.